kabartuban.com – Di hadapan keluarga besar Universitas PGRI Ronggolawe (Unirow) Tuban dan Kopertis Wilayah VII Jawa Timur, mantan Rektor Unirow mengakui kesalahannya selama memimpin. Dalam kesempatan itu, kader Partai Nasional Demokrat (Nasdem) tersebut memohon maaf kepada semua pihak terutama kepada mahasiswa yang merasa dirugikan dimasa kepemimpinannya, Rabu (26/8/2015).
”Semua kesalahan yang ada di Unirow merupakan tanggungjawab saya sebagai rektor. Sehingga, saya menerima diberhentikan dari jabatan rektor walaupun masa jabatan saya masih sampai 18 September 2015 mendatang,” tutur Tugur di hadapan ribuan civitas akademika.
Lebih lanjut Tugur mengatakan, ”Pada kesempatan ini saya mohon maaf kepada semua pihak yang merasa saya rugikan. Dan saya mengakui bahwa kondisi Unirow begini semua adalah kesalahan saya,” kata Tugur.
Pelanggaran yang dilakukan sebagaimana tercantum dalam hasil evaluasi kinerja akademik dari Dikti, bahwa rektor Unirow telah melakukan pelanggaran terhadap standar atau pedoman akademik secara sistematik dan masif. Selain itu, juga melakukan manipulasi data akademik.
”Hal itu saya lakukan juga dalam rangka membesarkan Unirow. Jika itu tidak saya lakukan apa mungkin Unirow akan menjadi sebesar ini, dan sarana prasarana lengkap seperti ini,” ujar Tugur.
Selain itu, Tugur juga berharap bila ke depan Unirow mampu semakin baik dan lebih maju. Sehingga, tidak perlu lagi anak Tuban jauh-jauh pergi ke Malang, Jogja, maupun Surabaya untuk berkuliah, cukup di Unirow saja. ”Kami juga berharap agar Unirow mampu menjadi seperti harapan masyarakat,” pungkasnya. (ini/im)