Mengukur Peluang UMKM di Pasar Bebas ASEAN

570

kabartuban.com – Pemberlakuan pasar bebas ASEAN atau Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada awal Januari kemarin, juga akan sangat dirasakan oleh pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Dengan dibukanya ‘kran’ perdagangan bebas di tingkat ASEAN tersebut, pelaku UMKM dituntut semakin jeli, kreatif dan inovatif, menghadapi kemungkinan ekspansi produk dari perusahaan multinasional yang masuk secara bebas di tingkat ASEAN.

Tidak terkecuali UMKM yang berada dalam naungan binaan PT. Semen Indonesia tbk (PT SI), harus mampu bersaing di tingkat ASEAN. Hingga akhir 2015, tercatat lebih dari 12 ribu UMKM telah bermitra dengan PT SI, dalam bentuk permodalan.

“Banyak yang menjadi mitra kami, dalam beberapa sektor usaha, mulai usaha perdagangan, Industri, hingga Jasa,” terang Kepala Biro Hubungan Masyarakat dan Corporate Social Responcibility (Humas dan CSR), PT Semen Gresik (PT SI Group) Wahyu Darmawan, Selasa (11/1/2016).

Lebih lanjut Wahyu menjelaskan, dari sekian banyak UMKM binaan Semen Indonesia, ada sejumlah industri yang sudah bisa dijadikan andalan untuk bersaing di tingkat Internasional. Sebelum diberlakukannya MEA, produk tersebut sudah memiliki pasar yang cukup bagus. Sejumlah pendatang dari luar negeri juga sudah seirng kali datang membeli produk tersebut.

“Saat ini mitra kami yang kami rasa sudah mampu bersaing adalah batik, setidaknya jika belum mampu ekspor, beberapa mitra kami sudah memiliki pangsa pasar yang cukup bagus di daerah,” kata Wahyu.

Menurut Wahyu, pasar global tidak hanya memberi kesempatan bagi produk luar untuk masuk, namun juga hambatan. Hambatan itu berupa keberadaan produk daerah yeng lebih dahulu dikenal masyarakat dan harus dipertahankan. Namun,  mempertahankan hal itu tentu itu tidak mudah jika tidak dikelola dengan baik dan butuh proses serta keseriusan, baik promosi maupun pemasaran.

“Terutama industri ekonomi kreatif, itu yang harus terus dikembangkan guna menghadapi pasar bebas. Semua punya peluang dan hambatan kita masih diuntungkan karena produk kita lebih dulu dikenal,” katanya.

Menurutnya, Semen Indonesia sudah melakukan banyak usaha untuk mengembangkan kualitas dan pasar produk lokal. Dalam bebrapa kesempatan, mitra binaan Semen Indonesia juga diikutsertakan dalam pameran sebagai ajang promosi produk. Wahyu berharap, seluruh mitra binaan Semen Indonesia mampu berkembang, lebih-lebih mampu bersaing di pasar global nantinya. (im/riz)

/