kabartuban.com – Kabupaten Tuban memiliki 65 Kilometer bentang pantai dari Kecamatan Palang hingga Bancar. Di wilayah itulah tersimpan kekayaan laut melimpah, seperti berbagai macam jenis ikan, udang, cumi-cumi, dan sebagainya. Dengan adanya potensi kekayaan hasil laut tersebut, terdapat banyak peluang usaha yang bisa diciptakan dengan membuat produk olahan berbahan dasar hasil laut.
Salah satunya adalah Dian Prasetyo Wibisono bersama dengan istrinya membuat olahan produk hasil dari laut yang mereka beri nama cap “Mom”, Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) ini berada di Tambaboyo, Kabupaten Tuban. Memulai usaha di Tahun 2014, pastinya dengan melihat potensi hasil laut di wilayah Pantura Kabupaten Tuban, Sabtu (04/06/2022).
“Kita berinisiatif dan punya ide bagaimana caranya kita meningkatkan nilai jual dari suatu hasil laut tersebut bisa menjadi nilai jual ekonomi yang lebih tinggi, sehingga kita mengolah agar menjadi produk jadi atau siap dijual di pasar modern,” ucapnya.
Kendati demikian produk yang ia produksi cukup banyak varian diantarnya, terasi dengan 2 macam yaitu mentah dan matang, ikan crispy, renginang, keripik cumi, dan kerupuk ikan. Melibatkan sekitar 5 orang karyawan yang membantu untuk produksi kemudian packing, dan penjualannya.
Ayah dari dua anak ini juga mengatakan bahwa cukup mudah untuk mendapatkan olahan hasil ikan laut yang ia produksi karena hampir di semua pusat pembelanjaan yang ada di Kabupaten Tuban terdapat produk hasil olahan ikan cap “Mom” ini.
“Untuk persebaran produknya sendiri kita ada online dan offline. Untuk offline produk kita bisa ditemukan di Bravo Supermarket, Alfamart, dan onlinenya bisa ditemukan di market place. Kita juga membuka reseller,” tuturnya.
Dalam usaha memang tak selalu berjalan mulus, dimana terkadang UMKM satu ini merasa kesulitan memenuhi permintaan pasar yang cukup tinggi. Sebab hasil laut pun juga tidak pasti (musiman). Meski begitu, setiap bulan ia mampu meraup omset hingga puluhan juta.
“Tantangannya ya dari stok nelayan kadang kita sampai kurang atau bahannya untuk kita mengolah itu, untuk perbulannya kita bisa menghasilkan omset sekitar 30-40 juta,” jelasnya.
Masih menurutnya, walaupun usaha yang ditekuni bersama sang istri mengalami kenaikan maupun penurunan, sapaan akrab Pak Dian ini tetap bersemangat, sebab olahan hasil laut miliknya tak diproduksi sendiri, melainkan ada kontribusi atau saling kerjasama antara para nelayan dan masyarakat sekitar.
“Artinya hasil laut dari nelayan kita tampung sehingga kita olah bersama masyarakat sekeliling, kemudian kita pasarkan dan kita jual bersama. Sehingga, ketika omset kita naik tidak hanya menjadi keuntungan kita sendiri, tapi juga masyarakat di sekitar ikut merasakan,” ucapnya.
Terakhir, pemilik UMKM hasil olahan laut cap “Mom” ini menargetkan pasar yang lebih luas lagi dan mampu menembus pasar ekspor kedepannya. (hin/dil)