Parkiran Kebonsari kian Lesu, Pemkab Tuban Putar Arah Hidupkan Kembali Terminal Wisata Kebonsari

kabartuban.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban berupaya menghidupkan kembali denyut ekonomi di kawasan Terminal Wisata Kebonsari yang kian lesu. Langkah itu ditempuh dengan mengatur ulang sistem parkir dan transportasi pengunjung menuju kawasan wisata religi Sunan Bonang, Senin (3/11/2025).

Langkah tersebut menjadi respons atas keluhan para pedagang kaki lima (PKL) yang mengaku merugi lantaran terminal sepi pengunjung setelah banyak bus wisatawan lebih memilih parkir di area Makam Asmoro Qondi.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Perhubungan (DLH-P) Tuban, Anton Trilaksono, mengatakan pihaknya berupaya mencari formula agar semua pihak di kawasan wisata mendapat ruang gerak yang adil.

“Intinya tukang becak dapat ruang, shuttle dapat ruang, pedagang juga dapat ruang,” ujarnya usai pertemuan dengan perwakilan paguyuban PKL di kantor DLH-P.

Dalam skema baru yang akan mulai diuji coba Rabu (5/11/2025), seluruh kendaraan wisatawan akan diarahkan parkir di Terminal Wisata Kebonsari. Dari terminal, pengunjung akan diantar menuju Masjid Sunan Bonang menggunakan becak lokal, kemudian bisa melanjutkan ke Makam Asmoro Qondi dengan shuttle yang disiapkan, atau kembali ke terminal.

Kepala Bidang Perhubungan DLH-P, Yuli Imam Isdarmawan, menambahkan bahwa becak yang terlibat akan diberi plat nomor khusus dan stiker tarif resmi agar tidak terjadi permainan harga.

“Tarifnya nanti seragam, dan becak hanya boleh melayani rute Terminal ke Masjid Sunan Bonang. Kalau ada yang melanggar, akan kami tindak,” tegas Yuli.

Sementara itu, Ketua Paguyuban PKL Terminal Wisata Kebonsari, Teguh, mengaku tetap menunggu hasil konkret dari kebijakan baru ini. Hal ini. Karena terdapat shttel yang mengakibatkan bus tidak lagi parkir di parkiran kebonsari.

“Kami berharap bus pengunjung kembali parkir di terminal. Kalau tanggal 5 nanti belum jalan, kami siap aksi lagi,” ujarnya.

Teguh mengungkapkan, dari sekitar 500 pedagang anggota paguyuban, banyak yang mengeluh merugi karena penurunan pengunjung drastis.

“Modal sejuta, paling untung seratus ribu per hari. Kalau sepi terus, bisa gulung tikar,” keluhnya.

Dengan skema baru ini, Pemkab berharap arus wisata ke Sunan Bonang tak hanya lancar, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar, khususnya PKL dan tukang becak yang menggantungkan hidup di kawasan terminal.

Sebelumnya pada Minggu (2/11/2025) malam, ratusan warga yang tergabung dalam paguyuban parkiran Sunan Bonang Tuban menggelar aksi penutupan gerbang parkiran kebonsari. hingga menyebabkan banyak kendaraan bus yang akhirnya tidak bisa masuk untuk parkir dan harus mencari tempat parkir lainnya. (fah)

Populer Minggu Ini

Bengkel Mitra Pertamina Diserbu Warga Usai Ada Kebijakan Penanggungan Biaya Kerusakan Karena Pertalite

*Motor Mogok Usai Isi Pertalite, Bengkel Mitra Pertamina di...

Dewan Sidak Proyek Jabung Ring Dyke, Kompensasi Petani Tersendat di Meja Birokrasi

kabartuban.com - Penantian panjang para petani penggarap di Desa...

Belok Kanan Tak Hati-Hati, Warga Mrutuk Tewas Tertabrak Bus di Jalur Tuban–Widang

kabartuban.com - Kecelakaan tragis terjadi di Jalan Tuban-Widang, tepatnya...

Warung Makan di Merakurak Terbakar Saat Pemilik Lupa Matikan Kompor, Damkar Berjibaku Tengah Malam

kabartuban.com - Kepulan asap disertai kobaran api mengejutkan warga...

Asmara Jadi Pemicu Utama, Ribuan Warga Tuban Derita Disabilitas Mental

kabartuban.com - Menjelang akhir tahun 2025, Dinas Sosial Pemberdayaan...
spot_img

Artikel Terkait