kabartuban.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban bersama Forum Masyarakat Indonesia Berwawasan Global (Formasi-G) berencana memproduksi air kemasan dengan memanfaatkan 3 sumber mata air yang ada di Kabupaten Tuban, yakni Sendang Beron, Bektiharjo, dan Kerawak.
“Kami kemarin bertemu dengan Fatayat NU yang mempunyai komunitas besar, untuk membuat pabrik disini,” terang Tatang Gunadi, selaku Bendahara Umum Formasi-G kepada kabartuban.com, saat ditemui di penginapannya, Hotel Slamet, Rabu (25/5/2016).
Masih terang Tatang, kelemahan di daerah Tuban adalah airnya yang masih banyak mengandung kapur, dan saat ini Formasi-G mempunyai teknologinya. Sehingga, kedepan pihaknya akan menganalisa airnya, agar bisa diketahui teknologi apa yang cocok dan airnya bisa benar-benar dikonsumsi.
“Nanti dalam dua hari ini akan diambil sampelnya dan nanti akan dianalisa, jangan sampai teknologi yang kita taruh disini tidak sesuai dengan airnya, jadi benar harus tepat,” paparnya.
Tatang melanjutkan, pihaknya mengusulkan kedepannya tidak hanya dikonsumsi oleh kelompok Fatayat NU saja, namun apapun yang diproduksi masyarakat Tuban minimal masayarakat Tuban sendiri yang harus memakai.
“Karena kita istilahnya mencintai produk dalam negeri, jangan sampai nanti orang tuban sendiri masih membeli Aqua, jadi saya usulkan selain untuk internal, karena Tuban juga punya air sekalian aja masyarakat Tuban memakai,” pungkasnya.
Menurut Tatang, dalam hal ini, pihak Formasi-G akan mendukung dari pabrik dan manajemennya, akan dianalisa semua untuk kelayakannya, jangan sampai bisa memproduksi tidak bisa menjual, sehingga akan dianalisa lebih mendalam.
Sementara itu, Bupati Tuban, dalam sambutnnya di acara pembukaan Khotmil Qur’an dan Senam Masal Fatayat NU pada Sabtu (21/5/2016) menyatakan, kerjasama Pemkab dengan Formasi-G meruapakan sebuah karya yang luar biasa, karena bisa menetralisir air di Tuban bisa layak konsumsi dan bisa memisahkan antara air dan batu kapur.
“Terimaksih kepada Dr. Ir. Suyoto, putra daerah yang masih ingat dengan kampung halamannya dan masih mau mendampingi kita dan ibu-ibu Fatayat,” terangnya. (har)