kabartuban.com – Seorang pencari kayu bakar tidak kunjung pulang hingga petang kemarin, Senin (25/1/2016), sejak pergi ke hutan di pagi harinya. Setelah keluarga mencarinya, Tamaji (48) ditemukan tergeletak tanpa nyawa.
Kapolsek Widang, AKP. Nur Khozin mengatakan, yang bersangkutan biasa berangkat untuk mencari kayu bakar sekitar pukul 08.00 WIB dan kembali ke rumah pada 16.00 WIB sore. Kegiatan keseharian tersebut dilakukan untuk mencukupi kebutuhan keluarga.
“Tapi petang kemarin sampai hampir Maghrib belum pulang, akhirnya keluarga mencari di tempat yang biasa korban mencari kayu, dan korban ditemukan tergeletak dalam keadaan sudah meninggal,” terangnya.
Informasi yang diterima kabartuban.com, Selasa (26/1/2016), diduga korban mengambil kayu rencek/ranting di hutan tersebut, dengan cara memanjat pohon mahoni untuk dipotong bagian atas, yang tingginya kurang lebih 10 meter.
Dari penelusuran pihak Kepolisian, perangkat desa dan keluarga, diduga pada saat memotong ranting, korban terjatuh dari pohon tersebut. Dugaan tersebut dikuatkan dengan ditemukannya bekas luka terkena ujung kayu yang dipotong pada punggung sebelah kiri yang bersangkutan.
“Lukan terbuka lebar kurang lebih 10 cm dan kedalaman kurang lebih 10 cm, diperkirakan akibat dari luka tersebut korban meninggal dunia di tempat kejadian perkara (TKP)”, ungkap Kapolsek Widang AKP Nur Khozin.
Diketahui, Senin 25 Januari 2016 sekira pukul 19.00 WIB, Sekretaris Desa Minohorejo melaporkan ke pihak berwajib, terkait meninggalnya Tamaji (48) asal dukuh Goah, desa Minohorejo Kecamatan Widang. Korban ditemukan di dalam hutan petak 4 RPh Segagak, BKBH Sundulan, KPH Tuban turut Desa Minohorejo, kecamatan Widang. (im/riz)