kabartuban.com – Di sejumlah sudut kota dan traffic light di Tuban tampak banyak anak jalanan beroperasi mulai mengamen hingga dengan terang-terangan meminta-minta. Fenomena ini sudah cukup lama dan hingga saat ini belum dapat terselesaikan. Pejabat pemerintahan di Tuban silih berganti, namun persoalan sosial urban ini tidak ada ujungnya, Selasa (05/03/2024).
Kepada wartawan media ini, Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Sugeng Purnomo mengungkapkan, kebanyakan dari gerombolan anak jalanan tersebut bukan berasal dari kota Tuban, melainkan dari wilayah sebelah barat Kabupaten Tuban, seperti Rembang dan Blora.
Sugeng mengaku, penertiban juga sudah dilakukan secara berkala guna mengurangi jumlah anak jalanan yang berkeliaran di kota Tuban. Mengingat persoalan tersebut tidak kunjung menemukan titik terang, Sugeng selalu Kepala Dinsos P3A juga mengatakan pihaknya akan melakukan koordinasi antar Dinas, yaitu dengan Dinas Sosial asal kota anak-anak jalanan tersebut.
“Karena kebanyakan masih anak-anak, penanganan berbasis kekeluargaan, nanti dikembalikan ke kota asal masing-masing,” ujar Sugeng saat dikonfirmasi.
Sementara itu, sejumlah warga merasa keberadaan anak jalanan di Tuban sudah cukup meresahkan. Apalagi kebanyakan dari mereka masih cukup muda dan masih usia sekolah. Fenomena anak jalanan yang semakin menjamur di kota Tuban, menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana kehadiran negara atas persoalan sosial masyarakat kota tersebut yang tak kunjung usai.
“Banyak nggak ada habisnya, malah sepertinya makin menjamur. Usia mereka harusnya juga masih sekolah, kami sangat perihatin. Semoga segera ada solusi yang baik,” ujar Nurhayati, salah satu pengguna jalan yang melintasi perempatan Tri Darma Tuban.
Meskipun pihak pemerintah mengaku sudah mengurus hal tersebut dan sering melakukan penertiban, kenyataannya fenomena anak jalanan di Tuban semakin marak. Pemkab Tuban belum terlihat melakukan langkah kongkrit dan taktis dalam penanganan anak jalanan di kota Tuban. (za/zum)