kabartuban.com – Desa Sumurgung, Kecamatan Kota, Tuban menjadi tempat percontohan peternakan kambing Boer. Kedepannya, kambing tersebut akan di kawinkan silang dengan kambing lokal untuk memperbaiki genetik keturunan. Desa Sumurgung diharapkan bisa menjadi sumber bibit kambing dengan genetik baru.
Gaguk Soedarmono, selaku Plt. Kepala Badan Pelaksana Penyuluhan dan Ketahanan Pangan (BPPKP) Tuban menyatakan, guna memperbaiki genetik ternak, dilakukan perkawinan silang antara kambing Boer dan kambing lokal.
“Kambing Boer adalah kambing tipe potong, supaya nanti bisa terjadi perbaikan mutu genetik ternak lokal dengan kambing Boer,” terang Gaguk kepada kabartuban.com, Jum’at (4/3/2016).
Gaguk melanjutkan, dengan adanya perkawinan silang, diharapkan hasilnya 50 % seperti kambing Boer, 50 % seperti kambing lokal. Sehingga ada perubahan mutu genetik anaknya.
Sementara itu, Bambang Mujiono selaku demonstrator mengatakan, proses ternak kambing Boer baru berjalan 4 bulan, sehingga hasil keturunan perkawinan silang tersebut belum bisa di lihat, karena masa bunting kambing sekitar 5 bulan.
“Semoga nanti bisa menaikkan bobot keturunan setelah lahir, sehingga bisa memperbaiki keturunan,” papanya.
Bambang menambahkan, tidak ada kesulitan tentang pakannya, untuk pakannya dia membuat sendiri dari limbah tahu dan dicampurkan dengan rumput.
“Makannya gampang, biasanya saya kasih limbah tahu dicampur dengan dedak untuk minumnya, untuk pakannya dikasih rumput-rumput atau kulit jagung juga mau,” tutup Bambang. (har)