kabartuban.com – Gelombang keluhan warga terkait motor yang mendadak brebet usai mengisi bahan bakar jenis Pertalite di sejumlah SPBU wilayah Kabupaten Tuban terus meluas. Fenomena ini kini ramai diperbincangkan di berbagai grup media sosial hingga menarik perhatian aparat kepolisian.
Ricky, salah seorang warga, mengaku motor Nmax miliknya tiba-tiba brebet setelah diisi Pertalite, padahal sebelumnya tidak pernah bermasalah.
“Podo, Mas. Nmax-ku tak gas mati, tak gas mati. Sudah tiga hari ini,” keluh Ricky kepada kabartuban.com.
Hal senada disampaikan oleh Maman, warga lain yang mengalami kejadian serupa setelah mengisi Pertalite pada Selasa lalu di salah satu SPBU.
“Kemarin sore nggak ada masalah. Tapi begitu isi Pertalite, langsung brebet pas jalan. Kirain olinya habis, tapi setelah dibawa ke bengkel katanya harus ganti busi, dan penyebabnya karena ada problem Pada bahan bakarnya. Katanya banyak yang ngalami hal sama akhir-akhir ini,” ujarnya.
Tak hanya dua orang itu, laporan serupa juga datang dari pengguna motor yang mengisi bahan bakar jenis pertalite di pom bensin wilayah Seleko, Gaji, Mulung, Dasin, Sugihwaras, Widang, hingga Rengel.
Wildan, warga lainnya, menyebut aroma Pertalite akhir-akhir ini tidak seperti biasanya, bahkan menyerupai bahan bakar yang sudah lama.
“Raiso digawe banter, Mas. Kecepatan 20 cc wae wes mati, opo maneh tanjakan. (Nggak bisa dibuat cepat, baru 20 cc sudah mati, apalagi kalau nanjak),” keluhnya.
Dari pantauan Kabartuban.com, sejumlah warga terpaksa membawa motornya ke bengkel dengan biaya perbaikan bervariasi, mulai dari Rp45 ribu hingga Rp500 ribu.
Sementara itu, Agung, salah satu mekanik bengkel di Kecamatan Widang, mengaku menerima banyak laporan motor brebet sejak sehari sebelumnya.
“Mulai kemarin, Mas. Puluhan kendaraan keluar-masuk bengkel dengan keluhan sama brebet setelah isi Pertalite, dan kebanyakan motor metik,” jelasnya.
Menurutnya, rata-rata kerusakan ditemukan pada filter bensin yang kotor dan busi.
“Tadi rata-rata harus ganti busi, Mas,” tambahnya.
Menanggapi keresahan warga, pihak kepolisian memastikan akan melakukan penelusuran untuk mengetahui sumber masalah tersebut.
Kasat Reskrim Polres Tuban, AKP Dimas Robbin Aleksander, menyampaikan bahwa pihaknya akan melakukan inspeksi bersama dinas terkait pada Senin mendatang.
“Senin kita cek bersama dinas terkait,” ujarnya singkat.
Ketika disinggung soal jika kemungkinan adanya indikasi pelanggaran seperti pencampuran bahan bakar atau kelalaian distribusi, Dimas menyampaikan “Yang pasti kita cek dulu biar tahu apa permasalahannya apakah administrasi atau pidana,” tegasnya.
Sementara itu, Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus, Ahad Rahedi, meminta masyarakat yang mengalami keluhan serupa untuk segera melapor ke Pertamina Contact Center di nomor 135 agar dapat didata histori pembelian dan kendala yang dialami.
Saat dikonfirmasi mengenai kelanjutan distribusi Pertalite di Kabupaten Tuban, ia belum memberikan tanggapan lebih lanjut.
Warga kini berharap hasil pemeriksaan segera diumumkan agar kepanikan di masyarakat tidak semakin meluas. Sejumlah pengendara bahkan memilih beralih ke Pertamax sementara waktu, sembari menunggu kejelasan penyebab munculnya fenomena “motor brebet berjamaah” di Tuban ini. (fah)
