kabartuban.com – Dampak banjir luapan Bengawan Solo melumpuhkan aktifitas pertanian di Kecamatan Rengel. Para petani terpaksa gigit jari, pasalnya ribuan petak persemaian benih padi siap tanam milik petani setempat mati membusuk terendam banjir.
Dari informasi yang dihimpun kabartuban.com, Kamis (18/2/2016), ribuan petak persemaian benih padi yang terendam banjir ini berada di Desa Kanorejo, Ngadirejo, Karangtinoto, Tambakrejo, dan Sawahan Kecamatan Rengel.
Salah satu petani setempat, Sugeng menuturkan, banjir membuat benih padi membusuk dan mati, akibat terlalu lama terendam air. Padahal benih tersebut sudah siap untuk ditanam, dan para petani menanggung kerugian yang cukup besar, hingga Rp. 1 juta setiap petak.
“Para petani akhirnya gagal tanam dan harus membuat persemaian ulang saat banjir surut. Persemaiannya kebanjiran, benihnya membusuk dan jadinya tidak bisa tanam, ruginya lumayan. Kami berharap ada bantuan benih untuk persiapan tanam ulang, perkiraan tanam ulang pada bulan tiga,” terangnya.
Menurutnya, para petani tidak hanya kehilangan biaya pembelian benih, tapi juga biaya pupuk dan biaya pengolahan sawah yang kembali rusak akibat terendam banjir. Atas kondisi ini sejumlah petani hanya mengaku pasrah dan mereka berharap ada bantuan benih gratis dari pemerintah setempat, sehingga dapat melakukan tanam ulang tanpa harus memikirkan modal dan biaya yang terlalu besar. (im/riz)