Perwakilan Pemerintah Jepang Puas Melihat Proyek Pemanfaatan Emisi Semen Gresik

522
CEO Global Environmental Center (GEC) Foundation Kunihiro Suga meninjau langsung pembangkit tenaga listrik bertenaga gas buang di pabrik Tuban.

kabartuban.com – CEO Global Enviromental Center (GEC) Foundation Kunihiro Suga, sebagai perwakilan Kementerian Lingkungan Hidup Pemerintah Jepang dan Kepala Bidang Kedeputian Kerjasama Ekonomi Multilateral dan Pembiayaan Kemenko Perekonomian RI, Cahyadi Yudodahono, kunjungi proyek Waste Heat Recovery Power Generation (WHRPG) di Pabrik Semen Gresik Tuban, Rabu (28/2/2018)

Kunjungan tersebut diterima oleh Direktur Engineering dan Proyek Semen Indonesia Tri Abdisatrijo didampingi oleh Direktur Utama Semen Gresik Mukhamad Saifudin, Direktur Produksi Semen Gresik Joko Sulistyanto dan Direktur Keuangan Semen Gresik Ginarko Isnubroto.

WHRPG sendiri merupakan proyek penghasil energi tanpa menggunakan batubara atau BBM, namun menggunakan panas dari gas buang operasional pabrik, langkah ini juga sekaligus mengurangi emisi gas buang sehingga pabrik semakin ramah lingkungan.

” WHRPG merupakan proyek pemanfaatan gas buang sebagai sumber energi,” ujar Direktur Enjiniring dan Proyek Semen Indonesia, Tri Abdisatrijo.

Menurut Abdisatrijo, sebagai salah satu perusahaan milik pemerintah, PT Semen Indonesia, terus berkomitmen untuk selalu ramah lingkungan dalam setiap kegiatan operasionalnya, diantaranya adalah dengan membangun waste heat recovery power generation  di Pabrik Tuban yang bekerjasama dengan JFE Engineering Jepang.

“Proyek WHRPG di Pabrik Tuban dilakukan diseluruh pabrik, yakni Tuban 1, 2, 3 dan 4. Proyek yang diinisiasi pada tahun 2014 ini merupakan WHRPG terbesar di Indonesia bahkan Asia Tenggara yang mampu menghasilkan daya listrik sebesar 30,6 MW. Dalam operasionalnya,” Jelas Tri Abdisatrijo.

Dengan Proyek pemanfaatan gas buang di Pabrik Tuban, whrpg mampu  mengurangi emisi CO 2 sebesar 122.358 ton pertahun,  atau setara dengan penanaman 4.295 batang pohon trembesi di lahan seluas 96 hektar.

“Seperti kita ketahui bahwa pohon trembesi merupakan pohon terbaik dalam menyerap CO2 , satu pohon trembesi mampu menyerap 28,5 ton CO 2 tahun,” katanya.

Sementara itu CEO Global Enviromental Center (GEC) Foundation Kunihiro Suga mengaku puas dengan hasil pembangunan WHRPG di pabrik Tuban. kata dia Proyek itu sudah dijalankan dengan baik dan pihaknya akan melaporkan hasil tersebut ke Pemerintah Jepang

“Saya telah melihat sendiridengan naik turun tangga, Proyek ini sudah dijalankan dengan baik dan akan kami laporkan hasil tersebut ke Pemerintah Jepang,” katanya.

Adapun Pembangunan WHRPG Pabrik Tuban merupakan kerjasama Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Jepang melalui skema Joint Crediting Mechanism (JCM). Pemerintah Jepang memberikan subsidi sebesar US$ 11 juta untuk pembangunan WHRPG yang ada di pabrik Semen Gresik. (Luk/ ADV)

/