Petani di Tuban Temukan Mortir Aktif Saat Bajak Sawah, Diduga Peninggalan Zaman Kolonial

kabartuban.com – Ketenangan warga Desa Mliwang, Kecamatan Kerek, Kabupaten Tuban, terusik oleh penemuan benda mencurigakan di area persawahan pada Rabu pagi (15/10/2025). Seorang petani bernama Nursam dibuat panik setelah bajakannya tersangkut pada benda keras yang ternyata merupakan mortir aktif.

Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 10.30 WIB. Saat itu, Nursam tengah mengolah lahan sawahnya menggunakan traktor untuk persiapan tanam jagung. Namun, tiba-tiba bajak traktor berhenti karena menabrak sesuatu di dalam tanah.

“Awalnya saya kira cuma batu besar, tapi setelah saya bersihkan, ternyata bentuknya seperti botol besi dan mirip bom,” tutur Nursam kepada petugas dengan nada cemas.

Tak ingin mengambil risiko, ia segera melapor ke Babinsa dan Bhabinkamtibmas setempat. Laporan itu langsung ditindaklanjuti oleh aparat gabungan dari Polsek Kerek dan Koramil setempat yang segera melakukan pengamanan di lokasi.

Kapolsek Kerek, IPTU Kastur, membenarkan penemuan tersebut. “Benar, ditemukan satu buah mortir aktif di lahan milik warga Desa Mliwang. Petani yang menemukan langsung melapor dan kami segera amankan area tersebut,” ujarnya.

Beberapa jam kemudian, Tim Jihandak Brimob Polda Jawa Timur yang dipimpin Aipda Gunarto tiba di lokasi untuk melakukan pemeriksaan. Setelah dilakukan identifikasi, benda tersebut dipastikan masih aktif dan berpotensi meledak.

Guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, mortir itu kemudian dievakuasi menggunakan kendaraan khusus dan dibawa ke area tambang PT Semen Indonesia di Desa Pongpongan, Kecamatan Merakurak,untuk proses disposal (pemusnahan).

“Proses pemindahan berjalan aman. Mortir sudah kami bawa ke lokasi yang aman untuk dimusnahkan,” tambah IPTU Kastur.

Ia juga mengimbau masyarakat agar lebih waspada terhadap benda-benda asing yang ditemukan di sekitar lingkungan.
“Jangan pernah mencoba memindahkan benda mencurigakan, apalagi yang menyerupai bahan peledak. Laporkan saja kepada aparat keamanan agar bisa ditangani sesuai prosedur,” tegasnya.

Dari hasil pemeriksaan awal, mortir tersebut diduga merupakan peninggalan masa penjajahan, mengingat kondisinya yang sudah berkarat dan tertanam cukup dalam di tanah.

Peristiwa ini sekaligus menjadi pengingat bahwa jejak sejarah masa perang masih bisa ditemukan di pedesaan, dan kewaspadaan warga menjadi kunci untuk menghindari bahaya yang tak terduga. (fah)

Populer Minggu Ini

Tahan Abrasi, Dinas Kehutanan Rancang Rekayasa Mangrove di Pesisir Tuban

kabartuban.com - Upaya pelestarian kawasan pesisir di Kabupaten Tuban...

SPPG Glondonggede Tutup Usai Insiden Dugaan Keracunan MBG di SMKN Tambakboyo

kabartuban.com - Insiden dugaan keracunan makanan bergizi (MBG) di...

Puluhan Emak-Emak Geruduk Rumah Owner Arisan Bodong di Tuban, Uang Rp 2 Miliar Raib

kabartuban.com - Puluhan perempuan yang menjadi korban dugaan investasi...

Delapan Siswi SMK Tambakboyo Diduga Keracunan MBG, SPPG Glondonggede Kembali Bermasalah

kabartuban.com - Sekitar Tiga bulan berselang sejak temuan ulat...

Enam Anak di Bawah Umur di Tuban Direhabilitasi karena Obat Terlarang, Peran Keluarga Sangat Penting

kabartuban.com - Dipenghujung tahun 2025, Badan Narkotika Nasional Kabupaten...
spot_img

Artikel Terkait