kabartuban.com – Upaya pelestarian kawasan pesisir di Kabupaten Tuban menjadi perhatian Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur. Kepala Dinas Kehutanan, Jumadi menyampaikan bahwa pihaknya tengah menyiapkan langkah strategis dalam pengembangan tanaman mangrove di wilayah pesisir utara, termasuk di kawasan Pantai Tuban.
Menurutnya, program penanaman mangrove di Tuban telah dimulai sejak tahun 2022.
“Tahun 2022 Bu Gubernur sudah nanam di Pantai Sowan. Waktu itu kita minta teman-teman melihat kondisi pesisirnya, apakah cocok mangrove atau cemara udang. Kalau bisa, depannya mangrove, belakangnya cemara udang. Itu akan lebih kuat sekali untuk menahan abrasi,” jelasnya usai penyerahan bantuan alat ekonomi produktif dan bibit tanaman kehutanan di Kecamatan Merakurak pada (14/10/2025).
Selain memperkuat garis pantai dari ancaman abrasi, kombinasi penanaman mangrove dan cemara udang juga berfungsi menjaga kesejukan di kawasan pesisir.
“Cemara udang itu juga bermanfaat supaya pantai tidak terlalu panas,” tambahnya.
Pihaknya juga menyoroti kondisi tanah di pesisir utara Tuban yang cenderung berlumpur, sehingga memerlukan penanganan khusus.
“Pesisir utara Tuban sampai Lamongan itu lumpurnya tidak terlalu baik. Kita akan membuat rekayasa-rekayasa. Ketika nanam yang belum berhasil dan kalau nanam lepas nanam lepas, ya kita evaluasi dan pelajari lagi teknologinya,” ujarnya.
Dinas Kehutanan berkomitmen melanjutkan program penanaman dengan pendekatan berbasis kondisi lingkungan. Kepala Dinas juga mengingatkan bahwa gerakan penghijauan ini merupakan kelanjutan dari komitmen Gubernur Jawa Timur yang dikenal konsisten dalam gerakan pelestarian lingkungan.
Upaya pelestarian mangrove di Tuban diharapkan dapat menjaga ekosistem pesisir sekaligus memperkuat ketahanan lingkungan terhadap abrasi dan perubahan iklim. (fah)