kabartuban.com – Perayaan hari kasih sayang atau yang lebih populer dengan Valentine Day menuai pro kontra dari berbagai pihak, salah satunya dari Yayasan Al Hadi Ponpes Manba’ul Huda dan jajaran Polsek Rengel mengadakan istighosah sebagai bentuk penolakan peringatan Valentine Day.
Sejumlah pelajar SMP-SMK Plus Al Hadi Desa Banjararum, Kecamatan Rengel dan jajaran Polsek Rengel nampak khidmat mengikuti istighosah yang digelar di halaman Ponpes setempat.
Kepala SMP-SMK Plus Al Hadi, Shodiqun menyatakan, menjelang perayaan Valentine Day pihaknya bersama para pelajar menggelar istighosah untuk memberikan bimbingan kepada siswa agar tidak terjerumus dalam hal-hal negatif dalam perayaan valentine.
“Hari ini kami adakan kegiatan istighosah untuk membekali para pelajar agar tidak melakukan hal-hal yang tidak diinginkan,” ungkap Kepala Kepala SMK Plus, Shodiqun kepada kabartuban.com, Senin (13/2/2017).
Menurutnya, dalam ajaran islam atau dalam hukum fikih tidak ada perayaan valentine, sehingga para pelajar dihimbau agar tidak merayakannya.
“Dalam hukum fikih ada hukum yang diharamkan, ada hukum makhruh, dan perayaan valentine tidak ada hukumnya dalam ajaran islam,” pungkasnya.
Senada dengan Kapolsek Rengel, AKP Musa Bakhtiar, pihaknya juga menghimbau para pelajar agar tidak merayakan Valentine dengan mengikuti hal-hal negatif, sebab perayaan valentine kerap kali dirayakan dengan pesta berlebih layaknya budaya orang barat.
“Jadi kami membentengi siswa dari budaya barat, sehingga para pelajar bisa kembali dengan budaya Indonesia sesuai dengan ajaran agama islam,” paparnya.
Musa menambahkan, pihaknya meminta agar para orangtua senantiasa mengawasi kegiatan anak-anaknya. Jangan sampai terjebak atau ikut-ikutan melaksanakan hal-hal yang di luar koridor ajaran agama Islam.
“Kita minta orangtua awasi dan ingatkan anak-anak mereka. Agar tidak usah ikutan valentine day, yang sudah jelas asalnya bukan ajaran Islam,” imbaunya. (har)