kabartuban.com – Setelah sempat renggang, hubungan antara PT Perekonomian Pondok Pesantren Sunan Drajat (PPPSD) dan pengelola Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) Pucangan, Kecamatan Montong kembali mencair. Momen ini ditandai dengan permintaan maaf resmi yang disampaikan langsung oleh Kepala Desa Pucangan dan pengurus koperasi, serta difasilitasi oleh Dinas Koperasi Provinsi Jawa Timur dan Dinas Koperasi Kabupaten Tuban.
Dalam kunjungan yang berlangsung pada Rabu malam (23/7/2025), kepala Desa Pucangan Santiko menyampaikan permohonan maaf atas kekhilafan yang terjadi. Mereka juga meminta agar PT PPPSD kembali memberikan dukungan terhadap keberlanjutan KDMP Pucangan.
Merespons hal tersebut, Direktur Perekonomian Pondok Pesantren Sunan Drajat, Anas Al Khifni atau yang akrab disapa Gus Anas, menyatakan sikap terbuka dan menerima permohonan maaf tersebut, dengan harapan tidak terjadi kesalahan serupa di kemudian hari.
“Kami sebagai insan pesantren menerima permohonan maaf, semoga tidak terjadi lagi ke depannya. Karena kami tidak ingin niat baik ini ditunggangi oleh orang-orang yang hanya ingin populer tapi tidak bekerja,” tegas Gus Anas.
Tak hanya itu, sebagai bentuk komitmen dalam mendukung program ekonomi kerakyatan Presiden Prabowo Subianto melalui Koperasi Merah Putih, Gus Anas juga mengumumkan pembukaan cabang baru KDMP di Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban.
“Alhamdulillah, hari ini Kamis, 24 Juli 2025, kami membuka cabang baru KDMP di Rengel. Target kami insyaallah bisa mendukung hingga 100 KDMP di seluruh Indonesia,” ujarnya optimistis.
Terkait permintaan agar kembali mendukung KDMP Pucangan, pihak pesantren menyatakan kesiapannya. Saat ini, pengiriman beberapa barang telah dilakukan, namun masih dalam tahap persiapan untuk memastikan kualitas dan ketersediaan produk.
“Kami menyetujui permohonan tersebut, namun masih perlu persiapan agar barang yang dikirim benar-benar lengkap, berkualitas, dan terjangkau. Tujuannya agar manfaat koperasi bisa dirasakan masyarakat desa secara lebih luas,” tambahnya.
Langkah ini menjadi sinyal kuat bahwa semangat kolaborasi dan pembangunan ekonomi berbasis pesantren dan desa akan terus dikembangkan, dengan tetap mengedepankan integritas, kejelasan peran, dan manfaat nyata di lapangan. (fah)