kabartuban.com – Merangkaknya harga bawang merah dan bawang putih sejak dua hari terakhir di pasar tradisional kabupaten Tuban masih belum diketahui penyebabnya oleh para pedagang, karena sejumlah distributor yang biasa memasok bawang kepada para pedagang sudah menaikan harga dua jenis bumbu dapur tersebut.
“Penyebabnya belum tahu pasti, namun harga sudah naik sejak kemarin,” terang Haji Siswandi, Pedagang Bawang di Pasar Baru kepada kabartuban.com, Selasa (10/5/2016).
Menurutnya, kenaikan harga Bawang Merah cukup signifikan, yakni dari harga Rp30.000 per Kilogram (Kg) naik menjadi Rp35.000 per Kg, kenaikan juga terjadi pada bawang putih dari harga Rp21.000 per Kg naik menjadi Rp25.000 per Kg. Kenaikan harga diakui pedagang cukup mengagetkan, sebab bulan ramadhan masih sekitar satu bulan lagi.
“Kalau naiknya mendekati bulan Ramadan, sekarang masih jauh udah naik, biasanya tidak seperti itu,” terangnya.
Siswandi dan para pedagang lainya berharap pemerintah melakukan pengendalian harga bawang merah tersebut, sebab bulan ramadhan belum datang dan harga komoditas utama itu sudah naik dan cukup mengkhawatirkan.
Menanggapi keluhan para pedagang, Bhismo Aji selaku Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan Dinas Perekonomian dan Pariwisata (Disperpar) Tuban mengungkapkan, hasil koordinasi dengan pemerintah Provinsi Jawa Timur kenaikan harga bawang merah dan bawang putih yang saat ini terjadi lebih disebabkan arus distribusi yang lambat, bukan karena keterbatasan stok apalagi ada aksi penimbunan menjelang bulan Ramadhan.
“Ini bersifat sementara, begitu distribusi lancar semua akan kembali normal, soal kenaikan ini sesuai koordinasi dengan provinsi lebih kearah distribusi,” paparnya.
Bhismo menambahkan, minimnya pasokan dari dalam daerah diakui Bismo juga membuat bawang merah, harus didatangkan dari luar kabupaten seperti Lamongan, Kediri, hingga Lummajang. (lk/har)