RBU Tuban Berbagi Pada Masyarakat Tanpa Memandang Kelas

12
RBU saat menggelar lapaknya.

kabartuban.com – Sekelompok pemuda di Tuban mengelar aksi sosial dengan konsep yang unik. Kegiatan tersebut merupakan sindiran satire kepada masyarakat bahwa untuk tidak membiasakan menilai barang berdasarkan nominal uang, melainkan dari segi kebutuhan.

Ruang Bebas Uang (RBU) yang melapak di Desa Jatisari Kecamatan Senori, Kabupaten Tuban merupakan ruang yang menyediakan barang/jasa yang bisa didapatkan secara cuma-cuma alias gratis. Barang seperti pakaian layak pakai, sembako, dan berbagai jenis Alat Tulis Kantor (ATK), Minggu (21/06/2020)

“Karena seharusnya ruang berkumpulnya proses sosial dalam setiap individu manusia dengan latar belakang apapun bisa saling bertemu dan berbagi tanpa ada batasan kelas di dalamnya,” jelas Afham selaku penggagas RBU.

Dalam kegiatan tersebut alat transaksi seperti uang, barter, ataupun tukar tambah tidak berlaku. Semua orang bisa mengambil sesuai kebutuhan yang dibutuhkan dan lapakan ini merupakan media sekelompok pemuda RBU.

“Ruang bebas uang ini adalah tempat di mana uangmu tidak berlaku di sini. Di sinilah tempat di mana permintaan atas barang berdasarkan dari segi keperluan dan penjualan didasarkan rasa berbagi dan tidak mengejar untung rugi,” tambahnya kepada wartawan media ini.

Selain itu ada yang unik dalam kegiatan ruang bebas uang yakni sekelompok pemuda tersebut menolak untuk menerima bantuan donasi dari Korporasi, Calon Legislatif (Caleg), dan Partai Politik (Parpol). Mereka lebih memilih untuk membangun kesadaran kolektif untuk donasi.

“Ya kenapa saya menulis tidak menerima donasi dari Korporasi, Caleg dan lain-lain. Karena memang di sini di ruang ini kita ingin menciptakan ruang di mana kita dapat berkumpul menjadi satu tanpa ada perbedaan kelas atau sekat apapun, tidak perlu membawa pangkat atau apapun disini, kamu hanya perlu menjadi manusia untuk masuk ke ruang ini,” tegasnya.

Kepada media ini Afham menambahkan bahwa dalam pelaksanaan kegiatan tersebut tidak ada sasaran masyarakat yang spesifik. Baginya siapa saja yang membutuhkan boleh mengambilnya tanpa pengecualian.

“Kita semua manusia sebagaimana makhluk sosial pada umumnya, memiliki kebutuhan yang berbeda-beda, maka dari itu dengan adanya kegiatan ini kami mengajak kalian untuk lebih peduli terhadap sesama manusia,” tambahnya saat ditemui wartawan media ini.

Sementara itu, masyarakat menanggapi baik kegiatan tersebut, Dika Warga Tuban mengungkapkan, buat dirinya sebagai orang awam, melihat aksi seperti itu pada saat ini merupakan hal yang sangat luar biasa.

“Tidak banyak orang yang mampu melakukan dan memiliki inisiatif untuk melakukan aksi seperti itu di era seperti ini, termasuk saya,” katanya.

Lebih lanjut Dika menjelaskan, aksi membangun ruang kolektif untuk mengumpulkan donasi berupa pakaian, sembako, dan ATK yang bertujuan untuk dibagikan secara gratis ini merupakan salah satu kegiatan berbagi pesan moral.

“Di mana saat ini kita atau mungkin saya sendiri disibukkan oleh keadaan hingga saya lupa rasa saling peduli antar sesama,” tandasnya. (wid/dil)

/