kabartuban.com — Kecerdasan buatan atau yang biasa disebut artificial intelligence (AI) merupakan sebuah teknologi dengan kemampuan pemecahan masalah selayaknya manusia yang dapat menirukan kecerdasan manusia, seperti menulis, mengenali gambar, video dan lain sebagainya. Berbagai hal seolah dipermudah dengan kehadiran AI di kehidupan manusia, salah satunya di dunia pendidikan.
Namun, penggunaan AI juga memiliki dampak negatif. Sebagai teknologi yang diciptakan oleh manusia, AI dalam dunia pendidikan dirancang sebagai pelengkap atau penunjang untuk proses pembelajaran, tapi hal ini justru menyebabkan pelajar menjadi tidak kreatif karena malas dan tidak berkembang lantaran memilih untuk bergantung pada AI.
Maka dari itu, diperlukan pemanfaatan yang benar agar AI dapat memberi dampak positif seperti yang seharusnya, misalnya menambah pengalaman dan melengkapi kekurangan yang dibutuhkan.
Ronggolawe Press Solidarity (RPS) dalam pelatihan “Pemanfaatan AI bagi Pelajar” mengajarkan hal-hal positif tersebut dengan menggandeng sejumlah perusahaan BUMN yang ada di Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Senin (16/12/2024).
Digelar di Madrasah Aliyah (MA) Al Hidayah, acara pelatihan ini diikuti oleh 40 peserta yang merupakan perwakilan dari SMA, MA dan SMK sederajat di Kecamatan Jenu dan sekitarnya.
Sebagai tuan rumah, Kepala MA Al Hidayah, M. Hisyam menyampaikan rasa terima kasihnya kepada RPS dan perusahaan pendukung karena memilih sekolah yang dia pimpin sebagai lokasi diadakannya pelatihan tersebut.
“Semoga memberikan ilmu yang bermanfaat, ikuti dengan serius tapi santai, semoga pulang nanti membawa manfaat,” ucapnya.
Untuk mewakili perusahaan pendukung, Ario Patra dari PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI) menyampaikan sambutannya. Ia mengatakan bahwa AI merupakan sesuatu yang baru, sehingga para peserta yang ada diminta untuk mencermati dan memahami materi yang diberikan.
“Bagaimana kita paham dan bisa memanfaatkan kecerdasan buatan ini. Namun, kita tidak boleh bergantung pada AI,” ujarnya.
Menurutnya, teknologi AI dapat dimanfaatkan pada dunia nyata dan penting karena hal-hal baru semacam ini dapat menunjang kehidupan manusia. Ario juga meminta kepada para peserta untuk mengajukan pertanyaan kepada narasumber apabila terdapat ketidakpahaman.
Selain Ario yang mewakili PT SBI, hadir juga dalam acara tersebut perwakilan dari PLN Indonesia Power, Pertamina Rosneft Pengolahan dan Petrokimia (PRPP) dengan diwakili Angger Wiyatmoko, juga PT Trans Pasific Petrochemical Indotama (TPPI) yang diwakili oleh Yulistianto.
Sedangkan Kepala RPS, Khoirul Huda mengungkapkan rasa terima kasihnya pada MA Al Hidayah karena telah bersedia menyediakan tempat untuk berlangsungnya acara kali ini.
“Terima kasih juga atas support dari perusahaan-perusahaan yang ada di Jenu. Kami tidak bisa membalas apa-apa, hanya beribu Terima kasih atas supportnya dalam mendukung teman-teman RPS berbagi pengalaman kepada para siswa tentang AI dan jurnalistik ini,” ungkapnya.
Huda menerangkan alasan dipilihnya AI sebagai topik pembahasan, yaitu karena AI dapat digunakan sebagai media edukasi yang sejalan dengan fungsi pers pada pendidikan atau edukasi, juga kontrol sosial dan hiburan. Edukasi yang berkaitan dengan jurnalistik seperti ini, dikatakan oleh Huda, dilakukan oleh RPS setiap tahun untuk mendidik generasi muda menjadi generasi yang lebih baik.
“Gunakan AI dengan baik, karena ibarat pedang bermata dua, AI mau digunakan untuk apa tergantung yang menggunakan,” paparnya.
Pemanfaatan yang salah dapat menjadikan siswa yang menggunakan AI menjadi malas dalam menyelesaikan tugas sekolah. Namun, ia berharap hal tersebut tidak terjadi. Hanya karena alat bantu yang digunakan secara ketergantungan, menurut Hadi, beresiko membuat pendidikan menjadi suram karena tidak dimanfaatkan dengan baik dan benar. (red/rill)