kabartuban.com – Rumah batik berukuran kurang lebih 3 kali 5 meter milik Munar (58), warga RT 2 RW 5 Dusun Mawot, Desa Sugiharjo, Kecamatan Tuban ludes terbakar. Api tersebut berasal dari kompor gas elpiji. Saat sang istri, Warsiti (44) tengah menyiapkan lilin (Malam) sebagai bahan membatik.
Menurut Munar, api dengan cepat menyebar dan tidak membutuhkan waktu lama untuk menghanguskan seluruh rumah. Api merembet kerumah yang berdinding anyaman bambu dan menjalar hingga atap bangunan tersebut.
“Baru sebentar sudah habis, kebakaran terjadi sekitar pukul 10.00,” kata pemilik rumah Munar saat ditemui di lokasi kebakaran.
Munar melanjutkan, saat itu sang istri Warsiti pergi kerumah utama untuk mengambil sesuatu, kemudian bahan untuk membatik yang dimasak diatas wajan kecil dengan api elpiji terbakar.
Akibat kebakaran tersebut kerugian ditaksir mencapai 10 juta, sedikitnya terdapat 60 alat cap motif batik, termasuk perlengkapan batik lainya seperti bahan kain dan sebagainya, seluruhnya rusak karena terbakar.
“Alat-alat membatik semua rusak mas,” katanya.
Sementara itu, Kapolsek Tuban, AKP Muhammad Supar yang turut ke lokasi kebakaran menghimbau kepada warga agar berhati-hati saat melakukan aktifitas membatik.
“Kegiatan membatik tersebut terdapat banyak proses dimana bahan harus dimasak menggunakan api,” papar Supar.
Supar menambahkan, para pemilik industri batik mesti waspada dan berhati-hati, karena dalam proses membatik terdapat kegiatan memasak bahan menggunakan api. (har)