kabartuban.com – Luapan sungai bengawan solo merendam sejumlah kecamatan yang ada di kabupaten Tuban, termasuk kecamatan Plumpang, dan Kecamatan Rengel. Terdapat ratusan hektar sawah terendam serta jalan poros desa juga tak luput diterjang banjir pada Kamis (27/02/2025).
Selain banjir merendam jalan, banjir ini juga merendam sejumlah permukiman warga, sekolah-sekolah serta tempat ibadah. Banjir tersebut mencapai ketinggian rata-rata 30-60 Centimeter, sehingga aktifitas warga terhambat.
Dari pantauan media ini di lapangan, para warga menjalankan aktivitasnya dengan menggunakan prahu, lantaran jalan tersebut sudah tidak dapat dilewati kendaraan bermotor.
Menurut salah satu warga Kecamatan Plumpang yang terdampak banjir, Nadia mengatakan, bahwa banjir ini meluapnya sangat cepat, dalam kurun waktu semalam banjir sudah merendam desa yang berada di tepi sungai bengawan solo.
“Banjire cepet pol mas, dalam semalam saja jalan sudah penuh dengan air,” ucap Nadia.
Berdasarkan keterangan dari Camat Plumpang, Saefiyudin mengungkapkan bahwa di daerahnya terdapat 3 Desa yang terendam banjir yang meliput, Desa Klotok, Desa Kedung Soko, dan Desa Kebomlati.
“Kalau di Desa Klotok itu ada 29 permukiman warga yang terdampak serta merendam jalan poros desa sepanjang 300 meter, kalau di Desa Kedung Soko itu ada 19 rumah warga yang terendam dan menggenangi jalan poros desa sepanjang 250 meter, kemudian yang Desa Kebomlati ini terdapat 42 rumah warga yang terdampak dan hampir 90 % jalan di sana itu terendam banjir,” ungkapnya.
Saefiyudin atau kerap dipanggil Asep mengatakan, bahwa beruntung dalam bencana banjir kali ini semua lahan pertanian milik warga sekitar sudah dipanen sebelum banjir datang.
Kemudian di sisi lain, Kapolsek Rengel, IPTU Nuril Huda menyampaikan bahwa terdapat 6 desa di wilayahnya yang terdampak banjir akibat luapan Bengawan Solo, di antaranya Desa Tambakrejo, Karang Tinoto, Kanorejo, Rengel, Ngadirejo, dan Sumberejo.
Di Desa Tambakrejo, pemukiman warga, dua sekolah dasar, serta TPQ terendam air hingga 30 sentimeter. Sementara itu, halaman musala di Dusun Sugian, Desa Sumberejo, tergenang air setinggi 20 sentimeter.
“Sejumlah desa mengalami dampak banjir akibat luapan Bengawan Solo, termasuk beberapa sekolah yang juga ikut terendam,” kata Kapolsek Rengel, Iptu Nuril Huda.
Nuril menambahkan, bahwa saat ini luapan air sungai Bengawan Solo telah surut. Meskipun demikian, warga diimbau untuk tetap waspada terhadap kemungkinan banjir susulan, terutama jika curah hujan kembali meningkat. (fah)