kabartuban.com – Pernah viral dengan julukan Desa Miliader setelah mendapatkan uang ganti rugi dari Pertamina, Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban kini justru mengalami kesulitan. Banyak warga dari Desa tersebut yang harus menjual harta benda hingga hewan ternaknya untuk bertahan hidup.
Sebelumnya, pada tahun 2021 silam, Desa Sumurgeneng ramai di sosial media dalam sebuah video yang memperlihatkan warga Desa tersebut berbondong-bondong membeli mobil setelah mereka mendapatkan uang ganti rugi dari Pertamina yang membangun kilang minyak di tanah milik warga.
Masing-masing dari mereka yang tanahnya dijual kepada Pertamina mendapatkan uang ganti rugi rata-rata Rp.8 miliar. Dengan jumlah uang tersebut, sebagian besar dari para warga memutuskan untuk membeli mobil. Bahkan, pada video yang viral di masa itu, tampak truk pengangkut mobil menyebabkan kemacetan di jalan Desa Sumurgeneng.
Namun, setelah 3 tahun terlewati, nasib Desa Sumurgeneng tak lagi sama. Banyak di antaranya para warganya yang dulu mendapatkan uang miliaran, kini harus menjual ternak dan harta bendanya untuk memenuhi kebutuhan hariannya karena tak lagi memungkinkan untuk menjadi petani setelah tanah yang mereka miliki dijual kepada Pertamina.
Kejadian ini rupanya telah diprediksi oleh masyarakat. Melalui video yang diunggah oleh akun @TukangBedah00 di sosial media X pada Jumat (03/01/2025), banyak netizen yang mengungkapkan prediksinya tentang kesulitan keuangan yang dialami oleh sebagian besar warga Desa Sumurgeneng setelah keputusan untuk membeli mobil tanpa bekerja kembali.
“Padahal baru-barunya ini dulu sudah ada yang ngomong, taruh saja di deposito, sisain buat beli tanah lain dan investasi. Tapi ya gimana, kalap, bro. Nasehat orang-orang udah nggak digubris,” tulis akun @iri***.
Menanggapi hal tersebut, Vice President (VP) Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso memberikan tanggapan melalui keterangan tertulis, Sabtu (04/01/2025).
“Pertamina sudah melakukan proses penggantian lahan warga sesuai aturan berlaku,” ungkapnya.
Sekretaris PT Kilang Pertamina Internasional, Hermansyah Y. Nasroen juga angkat bicara melihat kejadian ini. Ia menyampaikan bahwa Pertamina telah melaksanakan proses penggantian lahan warga yang termasuk ke dalam program rencana kerja Pertamina sesuai dengan aturan yang berlaku.
“Kan pembebasan sudah selesai,” ucapnya, dilansir dari TEMPO.CO, Selasa (07/01/2024).
Meski begitu, ia enggan untuk memberikan terlalu banyak tanggapan terkait nasib warga Desa Sumurgeneng saat ini.
“Sementara kami belum ada tanggapan,” katanya. (za)