kabartuban.com – Tontonan konser band Superman Is Dead (SID) dan Lyla yang berlangsung di Markas Kompi Senapan C 521 Rabu, (27/05/2015) berlangsung lancar. Namun pengamanan konser oleh TNI dan Polisi dinilai arogan karena membuat sejumlah penonton kecewa setelah dianiaya oleh petugas pengamanan saat hendak masuk ke arena konser.
Korban penganiayanaan itu salah satunya adalah Abdul Kohar (22), asal warga kecamatan Jenu, Tuban. Pemuda yang juga anggota pecinta alam itu mengaku kesakitan dipunggung serta di bagian kepalanya karena menjadi korban arogansi petugas pengamanan.
“Barangku seperti topi, sabuk, sandal diminta petugas. Setelah itu saya tidak tau alasannya apa tiba-tiba saya di pentung tongkat dan ditendang serta di jotos oleh petugas TNI dan Polisi,”kata Abdul Kohar, kepada wartawan.
Usai dianiaya petugas keamanan, keinginan Kohar bersama teman-temannya untuk menyaksikan Konser SID & Lyla pun kandas mereka memilih kembali keluar dari markas Kompi Senapan C 521 tanpa melihat berlangsungnya konser band SID.
“Bersama teman-teman saya langsung balik, males melihat arogansi petugas keamanan,” jelas pemuda yang akrab disapa “Sule” itu. Menanggapi sikap anggota TNI dan polisi yang menjaga keberlangsungan konser band SID itu juga banyak dikecewakan oleh penonton lain. Sebab pengamanan petugas dianggap kejam tidak manusiawi, karena barang-barang yang diminta seperti topi, ikat pinggang, sandal banyak yang tidak balik.
“Saya menyayangkan sikap petugas. Maksud dan tujuan diadakannya tontonan musik itu apa ? Terus kenapa sikap anggota pengamanan kok arogan. Masa tanpa alasan yang pasti teman saya dipukuli ditendang bahkan dipentung, kecewa saya,”tegas Kojar yang juga teman Abdul Kohar. (afw)