Terminal yang Mangkrak Tuai Perhatian di Debat Ketiga Pilbup Tuban

kabartuban.com — Tak seperti debat yang sudah digelar sebelumnya, debat publik ketiga Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Tuban yang dilaksanakan pada Jum’at (22/11/2023) malam berlangsung lebih landai. Namun, selama debat berlangsung, terdapat momen di mana salah satu Paslon menyindir kebijakan Bupati sebelumnya.

Di saat Paslon nomor urut 01, Riyadi-Wafi melontarkan pertanyaan pada segmen kelima, keduanya menyoroti fasilitas terminal yang sudah mangkrak, padahal di lain sisi, terminal tersebut menjadi pusat ekonomi bagi masyarakat Kabupaten Tuban.

Terminal itu, disebutkan oleh mereka, dalam pembangunannya menelan anggaran hingga sekitar Rp.30 miliar. Dari keseluruhan, sebanyak Rp.8 miliar anggaran bersumber dari inspektor lokal, sementara sisanya sekitar Rp.22 miliar anggaran tersebut bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Namun, meski menelan biaya yang fantastis, setelah dibangun terminal tersebut justru diambil alih oleh Pemerintahan Pusat.

“Apa yang Paslon 02 yang akan dilakukan dengan proyek yang mangkrak yang dibiayai APBD?” tanya Paslon 01, Riyadi-Wafi.

Mendapatkan pertanyaan tersebut yang terkesan menyudutkan pihaknya, Paslon 02 Lindra-Joko dengan tegas menjawab bahwa terminal tersebut sudah selesai pada masa pemerintahan Bupati Heny di tahun 2001-2011. Kemudian, dalam pemerintahan yang dipimpin oleh KH Fathul Huda, Mantan Bupati Tuban itu justru mengambil sebuah kebijakan untuk menyerahkan terminal tersebut untuk diambil alih oleh Pemerintah Pusat.

“Gus Wafi benar, memang terminal tersebut dibangun menggunakan dana APBD. Namun, yang menyerahkan bukan pada masa pemerintahan saya,” jawab Lindra.

Dikatakan oleh Lindra, selama 3 tahun ia menjabat, pihaknya telah meyakinkan Kementerian Keuangan dan Kementerian Perhubungan untuk mengembalikan aset tersebut ke Pemerintah Daerah (Pemda), tetapi Pemerintah Pusat belum mengizinkan untuk terminal itu dikembalikan ke Pemda.

“Kalau mau bertanya insyaallah Gus Wafi dan Pak Riyadi juga dekat dengan beliau, silakan tanya kenapa kok diberikan ke Pemerintah Pusat, padahal terminal tersebut menjadi kebanggaan Kabupaten Tuban yang pada jaman itu di kota lain belum punya,” ucap Lindra lagi.

Lindra menghimbau kepada Wafi untuk lebih banyak membaca dan memahami terlebih dahulu sebelum menyampaikan opini agar tidak menyampaikan pendapat yang berpotensi menimbulkan kegaduhan, tetapi tidak dapat dipertanggung jawabkan. (fah/za)

Populer Minggu Ini

Kecelakaan Beruntun di Jalur Tuban -Palang, Satu Warga Lamongan Tewas di Tempat

kabartuban.com - Kecelakaan beruntun terjadi di Jalan Tuban-Palang, tepatnya...

Polres Tuban Hormati Gugatan Praperadilan Kasus Investasi Bodong Rp1,5 Miliar

kabartuban.com - Kepolisian Resor (Polres) Tuban akhirnya angkat bicara...

Bengkel-bengkel Kebanjiran Pasien Motor “Brebet”

kabartuban.com - Fenomena motor “brebet” usai pengisian bahan bakar...

Warga Tuban Gugat Kapolres hingga Kapolri, Kecewa Kasus Investasi Bodong Rp1,5 Miliar Dihentikan

kabartuban.com - Seorang warga Tuban bernama Lirin Dwi Astutik...

Motor Matic Tiba-Tiba Brebet Serentak di Jatim, Ahli Honda: Jangan Panik, Ini yang Harus Dicek

kabartuban.com - Beberapa pekan terakhir, para pengendara motor di...
spot_img

Artikel Terkait