kabartuban.com – Candi Borobudur tengah menjadi perbincangan hangat. Hal ini disebabkan karena pemerintah mengumumkan harga tiket masuk Candi Borobudur untuk turis lokal sebesar Rp750 ribu per orang.
Terlepas dari itu, Candi Borobudur yang terletak di Magelang, Jawa Tengah itu memang tidak pernah surut menjadi tujuan wisata, baik para warga lokal maupun wisatawan mancanegara. Candi Borobudur yang masuk daftar 7 keajaiban dunia pun sudah dikenal hingga mancanegara.
Terlebih, bangunan bersejarah itu disebut sebagai monumen Budha terbesar yang ada di dunia, menurut laman Kementerian Pariwisata. Merujuk pada sejarah, Candi Borobudur dibangun pada abad ke-8 dan 9 sekitar tahun 800 masehi pada masa pemerintahan dinasti Syailendra.
Pembangunan Candi Borobudur diprediksi membutuhkan waktu hingga puluhan bahkan ratusan tahun, sampai benar-benar terbentuk pada masa pemerintahan raja Samaratungga di tahun 825. Para arkeolog menyebut, pembangunan Candi Borobudur sempat mengalami perombakan hingga empat kali.
Mulanya, dikabarkan pembangunan Candi Borobudur ini dimulai dengan meratakan daratan yang ada di sekitar candi, lalu memadatkan tanah dengan batu, untuk kemudian dibentuk struktur piramida. Struktur tersebut lalu diubah, karena luas undakan persegi dan melingkar di area tersebut ditambah. Setelah itu, Candi Borobudur mengalami perubahan terakhir pada undakan melingkar dan dilakukan pelebaran ukuran pondasi.
Candi Borobudur sempat tertutup lapisan tanah dan debu vulkanik selama berabad-abad dan ditumbuhi pohon serta semak belukar, hingga menyerupai bukit. Kemegahan Candi tersebut pun terkubur. Diduga, hal tersebut karena adanya erupsi Gunung Merapi dan beralihnya keyakinan penduduk dari Budha ke Islam.
Eksistensi Candi Borobudur kembali pada masa Thomas Stamford Raffles, saat ia menjabat sebagai Gubernur Jenderal di pulau Jawa pada 1811. Pada akhir tahun 1960-an, Pemerintah Indonesia meminta bantuan kepada UNESCO untuk mengatasi permasalahan yang ada di Candi Borobudur tersebut.
Membutuhkan waktu yang lama dan biaya yang sangat besar untuk memperbaiki Candi Borobudur, hingga akhirnya UNESCO menetapkan candi tersebut sebagai SItus Warisan Dunia pada 1991. Mungkin saja hal ini yang membuat harga tiket naik, sebab candi Borobudur memiliki sejarah yang unik dan panjang maka pemerintah menaikkan harga tiket masuk untuk meminimalisir kerusakan guna menjaga kelestarian dan keindahan candi Borobudur.
Dengan dinaikkannya harga tiket masuk ke Candi Borobudur, hal tersebut dinilai dapat mengurangi minat para wisatawan yang akan berkunjung untuk menikmati waktu liburan ke Candi yang merupakan salah satu keajaiban dunia ini.