kabartuban.com – Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama’ (IPNU), Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama’ (IPPNU) Cabang Tuban kembali gelar festival tonglek, kegiatan tahunan yang telah digagas kader muda nahdiyin ini telah berlangsung sejak tujuh belas tuhun silam, terus dsipertahankan hingga sekarang.
Kegiatan yang selalu dinanti oleh sejumlah warga Tuban tersebut, sedikit berbeda dari biasanya, kegiatan yang biasanya dipusatkan di halaman kantor PC NU Tuban, kali ini di pusatkan alun-alun kota Tuban. Kamis (09/07/15), acara yang berlangsung hingga pukul 03.30 wib dini hari ini juga dihadiri Bupati Tuban Fathul Huda Wakil Bupati Tuban Noor Nahar Husain, Dandim 0811 Letkol Kav Rahyanto Edy Yunianto, Ketua DPRD Kabupaten Tuban Miyadi.
Dalam sambutannya Bupati Tuban, Fathul Huda memberi apresiasi khusus kepada para kader pengurus cabang, selain bisa mempertahankan tradisi yang telah ada, juga mempunyai inovasi sendiri, bahkan orang nomor satu di Kabupaten Tuban itu pun mengungkapkan sejak dilantiknya PC IPNU-IPPNU hampir tidak henti membuat kegiatan.
“Secara pribadi saya bersyukur karena para generasi muda nahdiyin mampu mempertahankan kegiatan serta tradisi yang sudah ada, bahkan tidak jarang anak-anak IPNU-IPPNU ini mempunyai ide kreatif serta inovatif, padahal baru beberapa bulan kemarin mengelar do’a bersama Sukses Unas 2015, sekarang festival tonglek,”ujar Bupati Tuban, Fathul Huda saat memberikan sambutan dalam acara tersebut,
Lebih lanjut pria yang juga menjadi Wakil Ketua Tanfidz Pimpinan Wilayah Nahdlatul Ulama’ (PW NU) Jawa Timur ini pun merasa heran, IPNU-IPPNU yang tidak punya anggaran pasti, bahkan para pengurusnya banyak yang belum bekerja tapi bisa membuat kegiatan secara terus menerus, dan tergolong membutuhkan biaya banyak
“Saya yakin sejak dilantik hingga sekarang biaya yang dikeluarkan dalam tidak sedikit, mungkin sudah ratusan juta, namun yang perlu diperhatikan para generasi muda NU ini, harus bisa mempertahankan ajaran-ajaran alhu sunnah wal jama’ah” terang Fathul Huda
Sementara itu ketua IPNU Kabupate Tuban, Ahmad Nur Falahudin Ubaidillah saat ditemui harian duta usai kegiatan memaparkan. Jum’at (10/07/15) festival tonglek in sebagai mempertahankan tradisi yang telah lama dilaksanakan pinpinan cabang, disamping itu musik tonglek yang telah lama dikenal di pedesaan saat menjelang sahur, atau membangunkan orang untuk melakukan sahur
“Kalau dulu tonglek hanya kentongan, drum serta alan sederhana lainnya, tapi dengan berjalannya waktu ada yang memakai alat musik gong dan lainnya yang menjadikan suara musiknya lebih fareatif,” terang Ketua IPNU
Dirinya juga menambahkan kegiatan yang telah berlangsung sejak tahun 1998 tersebut, selalu diminati warga bahkah sebelum ramadhan sudah banyak yang menanyakan terkait pendaftaran
“Untuk peserta tahun ini sengaja kita batasi, kalau biasanya tanpa kita batasi peserta bisa mencapai ratusan grup, sekarang kita batasi saja sudah sampai jam 3.00 wib kalau tidak kita batasi bisa-bisa sampai subuh,” pungkasnya (Pul)