Tuban Bagian Utara dan Barat Diprediksi Akan Mengalami Musim Kemarau Pada 11 April 2025

kabartuban.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi sebagian besar wilayah Kabupaten Tuban bagian utara akan memasuki musim kemarau pada awal April 2025. Berdasarkan data yang didapatkan dari awak media ini, peralihan musim diperkirakan terjadi pada 11 April 2025.

Berdasarkan data yang dihimpun dari Kepala Stasiun BMKG Kabupaten Tuban Muhammad Nur mengungkapkan, bahwa Kabupaten Tuban bagian utara dan barat akan terlebih dahulu memasuki musim kemarau.

“Kalau Tuban bagian utara ini akan beralih musim dari musim penghujan ke musim kemarau pada bulan April dasarian kedua tanggal 11-20 adalah dasarian ke 2,” ungkapnya.

Sementara itu, Kabupaten Tuban bagian selatan akan mengalami perubahan musim lebih telat dibandingkan pada Tuban bagian utara tepatnya pada awal bulan Mei 2025.

“1-10 dasarian ke satu, 21 – 30/31 Dasarian ketiga, Tuban bagian selatan mengalami berganti ke musim kemarau,” lanjutnya.

Dalam keterangan lebih rinci, sesuai data BMKG Tuban, awal musim kemarau diperkirakan masuk pada April dasarian II untuk wilayah Kecamatan Bancar, Tambakboyo, Jatirogo, dan Kenduruan. Sementara itu, sebagian besar kecamatan lainnya diprediksi mulai memasuki musim kemarau pada April dasarian III. Wilayah tersebut meliputi Kecamatan Jenu, Merakurak, Tuban, Semanding, Grabagan, Montong, Kerek, Singgahan, Bangilan, Palang, Widang, Plumpang, dan Rengel.

Adapun kecamatan yang diperkirakan paling akhir memasuki musim kemarau adalah Senori, Parengan, dan Soko, yaitu pada Mei dasarian I (1–10 Mei).

Dalam peralihan musim ini tak hanya Kabupaten Tuban, diketahui juga berdasarkan prakiraan musim yang telah dikeluarkan oleh Stasiun Klimatologi Jawa Timur, memang pada bulan April 2025 ini sebagian wilayah Jawa Timur telah memasuki masa peralihan musim kemarau.

Sedangkan terkait dengan fenomena El Nino selama musim kemarau yang akan datang, Nur menambahkan, kondisi suhu permukaan laut (SST) di wilayah Nino 3.4 menunjukkan anomali sebesar 0,013. Nilai ini mengindikasikan bahwa saat ini wilayah Indonesia berada dalam kondisi ENSO Netral, artinya tidak terjadi El nino maupun La Nina.

“Berdasarkan prediksi terbaru, kondisi netral ini diperkirakan akan terus bertahan setidaknya hingga pertengahan atau semester kedua tahun 2025,” jelasnya.

Lebih lanjut, Nur menghimbau Kepada para petani dan nelayan, agar selalu memantau prakiraan cuaca baik cuaca permukaan maupun cuaca maritim. Dan untuk para petani dapat memanfaatkan kondisi cuaca terkini untuk merencanakan kegiatan pertanian dengan baik seperti menyesuaikan waktu tanam dan panen.

Sedangkan untuk para nelayan, saat ini hingga sepekan ke depan kondisi ketinggian gelombang terpantau tenang – rendah dengan arah angin dominan dari timuran.

“Untuk itu kami himbau tetap berhati2 dan waspada ketika melakukan pelayaran, pastikan untuk mengecek kondisi cuaca ter-update sebelum berlayar,” pungkasnya. (fah)

Populer Minggu Ini

Kurang Hati-hati Saat Berbelok, Seorang Buruh Harian Lepas Tewas Kecelakaan di Semanding

kabartuban.com – Seorang buruh harian lepas bernama Wiji (65),...

Polemik Perizinan Kapal di Tuban, KSOP Klaim Dua Hari Selesai Jika Berkas Lengkap

kabartuban.com – Mengarungi lautan bukan hanya soal menghadapi ombak,...

Seleksi Paskibraka Tingkat Kabupaten Tahun 2025 Diikuti 115 Siswa

Kabartuban.com - Sebanyak 115 siswa dari berbagai SMA/MA/SMK se-Kabupaten...

PA Tuban Bangun Gedung Baru Bernilai Puluhan Miliar Rupiah untuk Meningkatkan Pelayanan Publik

kabartuban.com – Sebuah langkah besar tengah ditempuh oleh Pengadilan...

Nelayan Enggan Urus Izin, Birokrasi Dinilai Terlalu Rumit dan Lambat

kabartuban.com – Proses perizinan kapal nelayan dinilai terlalu rumit...
spot_img

Artikel Terkait