kabartuban.com – Hasil Analisa mengenai dampak Lingkungan (AMDAL) rencana proyek pembanguna Kilang Minyak Pertanina-Rosneft yang akan di bangun di Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, baru keluar Juni mendatang. Mega proyek kilang minyak terbesar se Asia itu masih menunggu beberapa poin mendasar sebelum proyek dilaksanakan.
Projek Coordinator New Grass Root Refinery (NGRR) atau kordinator proyek Pertamina Rosneft, Amir H Siagian mengatakan, saat ini kajian AMDAL memasuki pengambilan sample (contoh), yaitu rona lingkungan untuk mengetahui perbedaan sebelum dan sesudah dan saat kilanhg beroperasi. Sample tersebut akan dijadikan acuan untuk memastikan tidak ada perubahan kondisi lingkungan sebelum dan saat ada kilang.
“Sekarang sudah ambil sampel dilapangan, udara, air dan lingkungan sekitar kilang untuk kita uji, sekarang proses di Lab Jakarta,” kata Amir  (28/4/2017).
Disampaikan, sebelum AMDAL terbit dan dipublikasikan, akan dilakukan sidang AMDAL. Sidang akan melibatkan seluruh stakeholder untuk membahas hasil AMDAL yang di perkiraan bulan Mei besok.
“Sebelumnya kita sidang melibatkan stake holder, kemarin kerangka acuan sudah, satu lagi Amdal sekitar Mei,” katanya.
Tidak dipungkiri lanjut Amir, kilang Tuban dipastikan akan memiliki dampak bagi lingkungan sekitar, salah satunya adalah perubahan suhu dan kebisingan, karena kilang tersebut cukup besar. Dampak panas karena operasi kilang temperaturnya tinggi, sehingga perlu dipisahkan area kilang dan pemukiman.
“Bising sudah pasti, makanya ada jarak antara kilang sama pemukiman terdekat, kita pastikan posisinya aman,” kata Amir. (Luk)