Asuransi Nelayan Baru Terserap Separoh

646
Aktifitas para nelayan di Kabupaten Tuban saat tangkapan ikan sepi.

kabartuban.com- Realisasi peserta asuransi Nelayan di Kabupaten Tuban, masih jauh dari target. Sebanyak 8.000 nelayan yang ditargetkan tahun 2016 lalu, baru 4.000 nelayan yang terdaftar sebagai peserta asuransi nelayan dari program satu juta asuransi nelayan Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) secara Nasional.

“Masih ada kendala, makanya belum realisasi sepenuhnya. Baru terdaftar secara resmi 4.000 orang,” kata H Faisol Rozi, Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI), Kabupaten Tuban (17/01).

Dijelaskan, kendala yang dihadapi dalam pencapaian realisasi keikutsertaan asuransi adalah soal data kependudukan yang belum spesifik menyebutkan berprofesi sebagai nelayan dalam kartu tanda penduduk (KTP) sebagai syarat dalam asuransi nelayan.

“KTP nelayan tidak secara spesifik menyebutkan mereka nelayan, tapi tertulis swasta pekerjaanya, sementara untuk terdaftar pekerjaan harus Nelayan, “ kata Fasiol.

Untuk itu sebagai ketua HNSI Kabupaten Tuban, pihaknya sudah menghimbau kepada para nelayan melalu rukun nelayan (RN) untuk merubah data kependudukan sesuai pekerjaan yakni nelayan. “Kita sudah sampaikan ke RN, agar merubah data kependudukan itu ke Dinas terkait,” lanjut Faisol.

Berdasarkan perhitungan, premi untuk peserta ansuransi nelayan adalah Rp175.000/tahun. Akan tetapi biaya itu tidak dibebankan kepada nelayan, karena sudah ditanggung oleh negara. Untuk program asuransi nelayan  ini, KKP menggandeng perusahaan asuransi plat merah PT Asuransi Jasindo

Dalam ansuransi tersebut, nelayan peserta asuransi akan mendapatkan jaminan hingga Rp200 juta apabila meningal dunia saat melaut. Jaminan untuk kecelakaan dalam hal ini cacat tetap Rp100 juta dan rawat inap Rp20 juta.

“Klaimnya mudah, kapan hari itu warga Bancar juga mendapatkan manfaat asuransi itu,”  terang ketua HNSI itu.

Sementara, kepala Dinas Kelautan dan Peternakan Kabupaten Tuban, Ir.M Amenan yang dihubugi melalui phonselnya membenarkan soal realisasi peserta asuransi nelayan baru sebagian dari target, sayangnya Amenan belum menjelaskan secara detail dan lebih lanjut soal Asuransi Nelayan ini.

“Benar memang baru setengah, lebih jelasnya ke Kabid langsung mas,” katanya singkat (Luk)

/