kabartuban.com – Masih dalam tahap pembangunan, sebuah hotel yang berlokasi di Jalan Teuku Umar, Kelurahan Latsari, Tuban, dilahap si jago merah, tepatnya pada lantai 1 dan 2 Lynn Hotel. Kebakaran tersebut terjadi pada malam hari sekitar pukul 23:00 WIB, Rabu (25/12/2024).
Berdasarkan keterangan yang diberikan oleh Kepala Pemadam Kebakaran (Damkar) Tuban, Sutaji melalui anggotanya, Rudy mengungkapkan bahwa kebakaran tersebut diketahui saat salah satu pekerja di hotel tersebut yang sedang bermalam di lantai 7, sekitar pukul 23:00 WIB berniat turun untuk mandi, tapi ia justru mendapati kobaran api mulai melahap bangunan tempatnya bekerja.
“Nah ketia ia turun, pekerja tersebut melihat api yang sudah berkobar, kondisi panik, lalu pekerja tersebut kembali ke atas sambil teriak- teriak. Bahkan terdapat pekerja yang sudah tertidur pulas dan langsung dibangunkan,” papar Rudy.
Mengetahui hal tersebut, para pekerja yang berada di lokasi kejadian pun panik dan berhamburan menyelamatkan diri. Sebagian memutuskan untuk turun, sementara sebagian yang lain justru dengan panik berlarian menuju ke lantai atas.
“Nah, terdapat pekerja yang lari ke atas itu ada 4 orang sehingga ia terjebak di lantai 7. Karena ia mau turun nggak berani, karena lantai 1 dan lantai 2 api sudah berkobar besar,” ujar anggota Damkar Tuban itu.
Karena merasa tidak memungkinkan untuk turun ke lantai bawah, Fani, pekerja hotel yang melihat kobaran api pertama kali, tanpa pikir panjang segera menghubungi Damkar melalui telepon.
“Setelah kami menerima laporan tersebut dan sudah berada di lokasi, kemudian anggota baru dikasih tau bahwa terdapat 4 orang yang masih terjebak di lantai 7,” ucap Rudy.
Setibanya di lokasi, dengan cepat para petugas Damkar memadamkan api. Selanjutnya, mereka langsung mengevakuasi 4 korban yang masih terjebak di lantai 7.
“Api pokok padam sekitar pukul 23:50 WIB, Mas. Kemudian kami lakukan pembasahan sampai pukul 03:30 WIB, dan luas pada hotel yang lantai satu kurang lebih 1000 m² dan luas pada lantai 2 kurang lebih 1000 m² yang dilahap api,” terangnya.
Peristiwa kebakaran ini ditaksir menelan kerugian senilai Rp.200 juta, sedangkan aset yang telah berhasil diselamatkan senilai kurang lebih 4 miliar.
“Dalam proses pemadaman kami menyerahkan 2 unit mobil Damkar Pos Mako, kemudian 2 unit Water Supply BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah),” kata Rudy.
Namun, hingga saat berita ini ditulis, belum diketahui secara pasti penyebab dari kebakaran tersebut terjadi. (fah/za)