kabartuban.com – Sempat terjadi kericuhan dan aksi lempar batu, pasca agenda pengesahan anggota salah satu perguruan silat di Kabupaten Lamongan. Massa sempat memadati Jalan Soemargo dan Veteran, Lamongan, usai mendengar kabar rekan mereka dianiaya oleh sekelompok pemuda, Kamis (13/10/2022).
Padahal, agenda pengesahan anggota pesilat yang berlangsung di Kecamatan Deket, Lamongan, sebelumnya, berlangsung tertib dan aman dengan kawalan dari pihak kepolisian. Setelahnya, pesilat kemudian memadati dua ruas jalan di Lamongan, yang mereka katakan sebagai bentuk solidaritas.
Baca Juga: Kabar Gembira, Angkutan Pelajar Akan Beroperasi Bulan Ini
Dalam penuturan Kapolres Lamongan AKBP Yakhop Sylvana Delareskha,kepulangan para pengembira perguruan silat terkait pengesahan mendapat gangguan dari sekelompok masyarakat tanpa identitas.
Mereka dilempari batu hingga diserang dengan berbagai alat. Di beberapa titik sempat terjadi perlawanan hingga menimbulkan korban luka-luka dan rusaknya beberapa kendaraan bermotor.
Kericuhan berlangsung hingga dini hari, setelah Polres Lamongan mendatangkan satu kompi pasukan Brimob dari Medaeng, Sidoarjo. Brimob ini menyisir sekaligus melakukan pengawalan ratusan pengembira silat ke arah Tuban dan Bojonegoro.
“Karena tugas Brimob kami anggap selesai, selanjutnya kami kembalikan karena mereka ada tugas lagi menunggu,” ungkap Kapolres Lamongan AKBP Yakhob.
Dari kejadian tersebut sebanyak Sembilan korban mendapatkan perawatan serius dan satu diantaranya dalam kondisi kritis.
Dalam peristwa tersebut hanya satu orang yang ditangkap karena kedapatan membawa senjata tajam. Sedangkan kerugian materiil hingga kini belum bisa diketahui pastinya, Sebab dari kejadian tersebut banyak kendaraan roda dua yang rusak berat.
“Kasusnya tetap kami tindak lanjuti dan beberapa orang akan kami mintai keterangan,” tambah Kapolres Lamontan itu.
Masih lanjut Kapolres Yakhob, kasus kericuhana terkait perguruan silat ini menjadi atensi. Dikatakan dalam waktu dekat akan dibahas dengan Forkompimda.
“Akan kita cari solusi tepat agar kejadian serupa tidak terulang kembali,” pungkasnya. (nat/mel)