kabartuban.com – Pada tahun 2022, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mencanangkan program Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) untuk mengejar cakup imunisasi rutin yang menurun signifikan akibat pandemi Covid-19.
BIAN merupakan pemberian imunisasi tambahan Campak-Rubela serta melengkapi dosis imunisasi Polio dan DPT HB-Hib yang terlewat. Program ini diwujudkan sebagai upaya menutup kesenjangan imunitas anak dengan melakukan harmonisasi kegiatan imunisasi tambahan (campak-rubela) dan imunisasi kejar (OPV, IPV, dan DPT-HB-Hib).
Di Kabupaten Tuban sendiri, Dinas Kesehatan, Pengendalian, dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Kabupaten Tuban menargetkan sebanyak 61.910 anak berusia 9 sampai 59 bulan di Kabupaten diberikan imunisasi pada Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN).
Baca Juga: PLN Bolehkan Turun Daya Bila Pelanggan Keberatan, Ini Syaratnya
Kepala Dinkes P2KB Kabupaten Tuban, Bambang Priyo Utomo menyebutkan bahwa program imunisasi tersebut merupakan langkah dari pemerintah untuk menekan penyebaran penyakit Campak, Difteri, Polio, Tetanus, hingga Rubela pada anak.
“Sebanyak 61.910 sasaran untuk anak berusia 9 bulan sampai 59 bulan dan kemarin tepatnya tanggal 1 Agustus sudah mulai dilaksanakan. Banyak penyakit yang bisa dicegah dari adanya imunisasi ini,” terang Bambang saat dikonfirmasi, Kamis (04/08/2022).
Bambang melanjutkan, diperkirakan dalam kegiatan imunisasi tersebut akan berlangsung selama kurang lebih 1 (satu) bulan penuh dan dilakukan di berbagai wilayah di Kabupaten Tuban.
Lanjut Bambang menjelaskan bahwa anak yang telah mendapatkan imunisasi akan memiliki dampak yang baik, seperti menjadi lebih sehat dan memiliki kekebalan tubuh yang kuat terhadap berbagai penyakit berbahaya.
“Setelah diberikan imunisasi dampaknya anak sehat, punya kekebalan terhadap penyakit,” tegasnya.
Dalam kesempatan tersebut Bambang menyampaikan bahwa penyakit Campak, Difteri, Polio, Tetanus hingga Rubela hanya bisa dicegah dengan melakukan imunisasi pada anak. (hin/dil)