Dinsos Tuban Klaim Telah Lakukan Program Anti Kemiskinan, BPS: Kurang Tepat Sasaran

260
dokumentasi mbah seneng warga Ronggomulyo

kabartuban.com – Pemerintah Kabupaten Tuban mengklaim telah memiliki banyak program sosial untuk masyarakat miskin, hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinsos P3A PMD Kabupaten Tuban, Eko Arif Julianto. Pihaknya mengaku, program Bupati Lindra tersebut telah terlaksana dengan baik, dengan melakukan verifikasi data dan validasi kepada masyarakat miskin, Rabu (27/07/2022).

“Program-program kemiskinan atau Bantuan Sosial (Bansos) seperti Bansos tunai untuk disabilitas, bansos tunai lanjut usia kurang mampu, permakanan serta pengembangan ekonomi masyarakat miskin dan bantuan sosial tunai miskin,” jelas Kepala Dinsos P3A PMD Kabupaten Tuban, Eko Arif Julianto saat dikonfirmasi, Rabu (27/07/2022).

Mantan Kepala Bagian Kesra Setda Tuban ini mengklaim, program-program yang dibuat oleh Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky telah terlaksana dengan baik, dengan melakukan verifikasi data dan validasi kepada masyarakat miskin Kabupaten Tuban, sebagai acuan/rujukan data perencanaan program daerah untuk kemiskinan.

Baca Juga: Tampil Beda, Finalis Cung Ndhuk Tuban Laksanakan Grand Final di Alun-alun

Pemkab berharap dengan adanya verifikasi dan validasi (verval) bansos yang telah dilakukan itu bisa tepat sasaran.

“Disamping itu menjadi rujukan data untuk memaksimalkan pengajuan program ke pusat seperti BPNT, PKH dan program 2 Provinsi, diharapkan juga melalui verval ini bansos tepat sasaran,” terangnya.

Disinggung terkait adanya anak yang harus putus sekolah karena tidak mampu biaya dan demi membantu orang tuanya, Kepala Dinsos P3A PMD Tuban mengatakan bahwa hal tersebut harus dikolaborasikan dengan Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Tuban.

“Jika memang faktornya ekonomi, kami Dinas Sosial akan mengusulkan agar keluarganya bisa mendapatkan PKH dan juga berkolaborasi dengan Bappedalitbang untuk mendorong Gerakan orang tua asuh dari CSR,” Jelasnya.

Sementara itu, salah satu warga miskin kota, Mbah Seneng mengatakan, dirinya sudah beberapa kali mendapatkan bantuan berupa sembako dan uang dari Pemkab Tuban.

“Saya kalau dikasi makan ya saya terima, kalau tidak ya tidak apa-apa. Tapi kalau saya diberi uang, saya tidak mau. Pernah dikasi uang, tapi malah dipinjam tetangga dan tidak dikembalikan,” kata Mbah Seneng.

Warga miskin seperti Mbah Seneng masih banyak ditemukan di Kabupaten Tuban. Hingga saat ini, Pemkab hanya memberikan bansos berkala dan belum bisa melakukan langkah strategis untuk kesejahteraan, khususnya bagi warga miskin kota.

Sementara itu dikonfirmasi secara terpisah Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Tuban, Eko Mardiana menjelaskan tentang karakteristik kemiskinan.

“Bisa dilihat dari pendidikan, kesehatan, fertilitas dan KB, perumahan, teknologi, kepemilikan barang, perlindungan sosial yang diterima serta konsumsi dan pengeluaran,” jelasnya saat diwawancarai.

Masih menurutnya, sudah banyak program-program yang dikeluarkan dan dilakukan oleh Pemkab Tuban untuk mengentaskan kemiskinan di Kabupaten Tuban, namun menurutnya masih belum tepat sasaran.

“Sudah banyak yang dilakukan program-program pengentasan kemiskinan baik dari APBN maupun APBD. Mungkin saja masih belum tepat sasaran,” Tuturnya.

Kepada seluruh masyarakat Kabupaten Tuban, Eko Mardiana berharap untuk masyarakat yang menjadi responden dapat memberikan jawaban yang sebenar-benarnya sesuai kenyataan.

“Data RTS sebagai data mikro yang digunakan program pengentasan kemiskinan harus selalu di update secara berkala,” tutupnya. (hin/dil)

/