kabartuban.com – Kabupaten ini memiliki luas wilayah 1.839,94 km persegi dan dilintasi jalur Pantai Utara dengan deretan Pegunungan Kapur Utara. Karena berada di kawasan Pantai Utara, Tuban dikenal memiliki jajaran pantai yang memesona.
Wilayah ini menjadi salah satu titik awal mula penyebaran Islam di Nusantara. Hal itu dibuktikan lewat banyaknya makam wali, termasuk makam Sunan Bonang, di sepanjang pantai utara Pulau Jawa, termasuk di Kawasan Tuban.
Berikut 6 fakta menarik tentang Tuban :
- Kota Seribu Gua
Julukan sebagai kota seribu gua merujuk pada banyaknya gua yang tersebar di deretan Pegunungan Kapur Utara. Salah satunya adalah gua kristal di dasar lahan tambang kapur yang berada di Dusun Mahbesar, Desa Tuwiri, Kecamatan Merakurak, Kabupaten Tuban. Gua terkenal lainnya ada Gua Akbar di Gedongombo (Semanding), Gua Putri Asih di Nguluhan (Montong), Gua Ngerong di Rengel, dan Gua Ashabul Kahfi di Gedongombo (Semanding). Kebanyakan gua di wilayah ini dijadikan tujuan wisata religi.
- Surganya Toak
Tuak adalah jenis minuman beralkohol yang juga disebut sebagai arak tradisional hasil racikan masyarakat pesisir. Minuman ini memiliki warna yang putih seperti susu dan rasanya pahit. Minuman ini terbuat dari getah nira yang disadap dari bunga siwalan atau lontar. Proses pembuatan tuak hampir sama dengan pembuatan Legen. Tuban sendiri merupakan salah satu daerah penghasil tuak terbesar.
- Memiliki kelenteng terbesar se-Asia Tenggara
Kelenteng Kwan Sing Bio yang memiliki luas area mencapai empat hektare itu dibangun pada abad ke-18 atau sekitar 1828 dan merupakan kelenteng terbesar se-Asia Tenggara yang berada di Tuban. Bangunan kelenteng ini menjadi menarik karena dibangun menghadap ke lautan lepas karena diyakini sebagai posisi terbaik untuk berdoa. Konon, bagi siapa saja yang datang ke sini kelak permohonannya akan dikabulkan. Tak hanya itu, Klenteng Kwan Sing Bio juga merupakan satu-satunya kelenteng di Indonesia yang menggunakan simbol kepiting di pintu masuk. Umumnya, simbol yang menjadi ciri khas kelenteng adalah naga.
Baca juga : Perkuat Pelayanan Publik, DJKI Ajak Masyarakat Tuban Berpartisipasi
- Bumi Ronggolawe
Masyarakat Tuban mengenal Ronggolawe sebagai pahlawan besar. Ronggolawe merupakan putra dari Raden Arya Wijaya yang berperan dalam pendirian Kerajaan Majapahit. Atas jasanya itu, Ronggolawe kemudian dihadiahi Raja Majapahit berupa daerah dan menjadi penguasa dengan nama Adipati Ronggolawe. Daerah itulah yang sekarang menjadi Kota Tuban.
- Budaya Sandur khas Tuban
Sandur mengajarkan budi pekerti, tolong-menolong, dan tenggang rasa pada setiap pertunjukannya. Selain itu juga terdapat nilai-nilai edukatif, moral, keindahan, hiburan, dan seni di dalamnya. Konon menurut cerita, kesenian ini bermula pada zaman penjajahan Belanda. Bermula dari permainan anak-anak yang berkembang menjadi pertunjukan kesenian yang bertumpu pada upacara ritual.
- Makanan khas Tuban
Tuban juga terkenal akan kulinernya yang terbilang melegenda dan unik. Salah satunya adalah kari rajungan. Rajungan merupakan jenis kepiting kecil dan mudah ditemui di pesisir pantai. Menu kari rajungan sendiri memiliki cita rasa yang gurih sekaligus pedas. Proses memasak dari makanan satu ini pun cenderung cukup tradisional dengan menggunakan kayu bakar. Ada juga Bechek Menthok, merupakan salah satu makanan khas Tuban yang memiliki cita rasa cukup kuat. Pasalnya, pengolahan becek menthok yang berbahan dasar menthok ini menggunakan cukup banyak bumbu dan rempah. Tak hanya itu, ada juga jajanan tradisional yang cukup melegenda yaitu dumpek dan ampo. (mel/nat)