kabartuban.com – Brkumpul di pantai sepanjang Jl. Tuban – Semarang telah menjadi pemandangan biasa sehari – hari. Namun malam ini menjadi luar biasa, karena gerhana bulan menhiasai langit malam di hari Senin (4/6).
Melihat gerhana bulan, sontak warga masyarakat yang sedang berada di pinggir pantai pun mendongak ke atas. Salah satu warga Tuban, Afwan mengatakan, “Asyik juga melihat gerhana bulan malam ini. Menikmati kopi sambil melihat bulan tertutup gelap,” “Supermoon menampakkan diri,” kata Afwan.
Di lain pihak, ternyata warga memiliki banyak mitos terkait gerhana bulan. Melihat gerhana bulan, Heri spontan mengangkat putranya dengan kedua tangan. Ketika ditanya oleh kabartuban.com tentang apa yang diperbuatnya, Heri warga kelurahan sidorejo ini mengatakan, “Kata orang tua dulu, biar cepat gede dan tinggi.”
Seperti yang diperkirakan, gerhana muncul sekitar pukul 18.00 WIB, kemudian kembali normal sekitar satu jam setelahnya.
Di lain pihak, banyak kalangan yang mempercayai berbagai ritual terkait dengan adanya gerhana bulan. Ada doa-doa yang dipanjatkan, termasuk dalam ajaran orang muslim, ada sholat gerhana yang mungkin sekarang jarang dilakukan. Begitu pula yang masih kental dengan keyakinan ajaran jawa lama. Beberapa ritual dilakukan.
Salah satunya adalah Ibu Asih seorang pedagang camilan dan kopi di pantai, sambil ngbut ngbuti dagangannya mereka memiliki kepercayaan tersendiri dibawah sinar gerhana bulan, “Laris laris ada gerhana bulan.” Yakin asih usai berdoa warung sederhananya.
Hingga bulan kembali terlihat terang, penikmat warung kopi di sepanjang pantai masih asyik dan pengunjung semakin malam semakin ramai. (iim)