Jelang Nataru Alun-Alun Tuban Akan Ditutup

47
foto Alun-alun Tuban

Kabartuban.com – Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendgari)  terbaru telah dikeluarkan untuk mengatur pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di masa Natal dan Tahun Baru (Nataru). Hal ini diinstruksikan langsung oleh Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian bahwa kepada pemerintah daerah untuk mencegah kerumunan di tempat publik selama periode Nataru. Sabtu (11/12/2021)

Hal itu tertuang dalam Inmendagri Nomor 66 Tahun 2021 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Corona Virus Disease 2019 pada saat Natal tahun 2021 dan Tahun Baru 2022. Periode Nataru adalah 24 Desember 2021 sampai 2 Januari 2022. Pada bagian kesatu Inmendagri tersebut dijelaskan bahwa kegiatan masayrakat dibatasi, termasuk seni dan olahraga.

Membatasi kegiatan masyarakat pada tanggal 24 Desember 2021 sampai dengan tanggal 2 Januari 2022:

  1. Termasuk seni budaya dan olahraga yang dapat berpotensi menimbulkan penularan Covid-19 dilakukan tanpa penonton; dan
  2. yang baru perayaan natal dan tahun baru dan menimbulkan kerumunan dilakukan dengan protokol kesehatan serta dihadiri tidak lebih dari 50 (lima puluh) orang.

Pada poin selanjutnya disebutkan bahwa alun-alun ditutup mulai 31 Desember hingga 1 Januari, menutup semua alun-alun pada tanggal 31 Desember 2021 sampai dengan 1 Januari 2022.

Kanit Turjawali Satlantas Polres Tuban, Iptu Jamhari Mukti saat dikonfirmasi pihaknya menjelaskan, akan Giat Patroli Gabungan bersama untuk mengantisipasi kerumunan.

“Intinya kalau ada penutupan alun-alun  Alhamdulillah mbak, karena alun-alun itu tempat berkerumunnya masyarakat apa lagi mulai per-tanggal  24 Desember  diberlakukan Level 3”Jelasnya.

Selain Harus mengikuti petunjuk dari pemerintah masyarakat khususnya di Tuban juga harus memiliki kesadaran sendiri mengenai pentingnya menerapkan protokol kesehatan untuk memerangi virus  Covid-19 yang hingga saat ini masih belum pudar.

Hal yang sama juga di ungkapkan oleh Jamhari mengenai tempat-tempat pariwisata, yaitu membatasi kerumunan bahkan ada yang menutup tempat wisata pada saat  Nata dan Tahun Baru (Nataru) “Menjelang Nataru untuk pariwisata saja hanya 50%” Pungkasnya. (Hin)

 

 

/