Konsumsi Daging Kurban Sebabkan Kolesterol dan Darah Tinggi, Mitos atau Fakta

16
Foto Ilustrasi/CNBC

kabartuban.com – Banyak yang beranggapan bahwa mengonsumsi daging kurban bisa menyebabkan kolesterol tinggi dan tekanan darah tinggi. Namun, benarkah anggapan tersebut?

dr. Mat Suwito, dokter ahli spesialis penyakit dalam, memberikan klarifikasinya mengenai hal ini. Daging kurban tidak menyebabkan kolesterol dan darah tinggi bila memasaknya benar.

“Penggunaan garam (natrium) berlebihan dalam memasak dapat meningkatkan tekanan darah pada individu yang sudah menderita darah tinggi. Begitu pula dengan penggunaan bumbu-bumbu berlebihan, minyak, dan penggorengan, dapat menyebabkan peningkatan kolesterol,” tegas dr. Mat saat dimintai pendapat oleh kabartuban, Selasa (18/06/2024).

Pernyataan ini menekankan pentingnya metode memasak dalam menentukan dampak kesehatan dari daging kurban. Garam berlebihan dapat meningkatkan tekanan darah, terutama pada individu dengan riwayat hipertensi. Sementara itu, penggunaan minyak berlebihan dan teknik penggorengan dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah.

Lebih lanjut, dr. Mat menyarankan beberapa metode memasak yang lebih sehat, seperti memanggang atau merebus daging. Metode ini tidak hanya mempertahankan nutrisi daging, tetapi juga mengurangi penggunaan minyak dan garam yang berlebihan. Selain itu juga disarankan untuk menggunakan bumbu alami dalam jumlah yang wajar untuk menjaga rasa daging tetap lezat tanpa mengorbankan kesehatan.

Selain cara memasak, dr. Mat juga mengingatkan tentang pentingnya porsi konsumsi. Meskipun daging kurban aman dikonsumsi, konsumsi dalam jumlah berlebihan tetap tidak dianjurkan. Pola makan yang seimbang dengan variasi makanan lain seperti sayur dan buah sangat penting untuk menjaga kesehatan secara keseluruhan.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa anggapan daging kurban secara otomatis menyebabkan kolesterol tinggi dan tekanan darah tinggi adalah mitos, dengan catatan daging kurban harus dimasak dengan benar dan dikonsumsi dalam porsi yang wajar. Dengan demikian, semua orang bisa menikmati hidangan Idul Adha dengan lebih tenang dan sehat. (zam/zum)

/