kabartuban.com – Warga yang terdampak luapan Sungai Bengawan Solo yang ada di Kecamatan Rengel sebagian masih enggan mengungsi, meskipun kondisi logistik minim dan rumahnya terisolir para warga tersebut masih memilih bertahan dirumah.
Dari data yang dihimpun kabartuban.com, luapan iai yang masuk dalam rumah mencapai kurang lebih 50 Centimeter, namun kondisi tersebut tidak menyurutkan niat para warga setempat meninggalkan rumah dan mengungsi.
“Banjir ini sudah biasa, sudah langganan setiap tahunnya, jadi kita dirumah saja tidak mengungsi,” ungkap salah satu warga setempat Tarkim (45) kepada kabartuban.com, Sabtu (3/12/2016).
Masih terang Tarkim, saat ini pihaknya memilih dirumah untuk menjaga ternaknya. Sedangkan untuk istirahat, lelaki separuh baya tersebut mengaku membuat panggung di dalam rumah.
“Lebih nyaman dirumah, dari pada ditempat pengungsian, lagian kalau ditinggal ngungsi nanti yang merawat hewan ternak saya siapa,” paparnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh kepala desa Tambakrejo, Karsilan, meskipun desanya terisolir, namun warganya tidak ada yang mengungsi dan memilih bertahan dirumah.
“Warga kami tidak ada yang mengungsi, untuk memenuhi kebutuhan logistik, kami menyediakan dapur umum untuk masak barenng bersama ibu-ibu warag sekitar,”ungkapnya.
Masih terang Karsilan, dapur umum yang didirikan dirumahnya tersebut setiap harinya menyediakan sedikitnya 1.500 makanan siap santap. Inisiatif membangundapur umum ini dilakukan karena bantuan dari pemerintah hanya cukup untuk beberapahari. Apalagi dalam kondisi banjir tidak semua wargadapat memasak karena dapur mereka terendam banjir.
“Bantuan sudah masukdari BPBD kemarin, namun kami tetap membuat dapur umum, karena kita tahubantuan itu hanya cukup untuk beberapa hari,” tutupnya.(lk/har)