Mulai Hari Ini, Operasi Semeru 2019 Dimulai

1497
Petugas saat gelar pasukan di Lapangan Mako Polres Tuban.

kabartuban.com – Tujuh prioritas pelanggaran menjadi sasaran dalam operasi keselamatan Semeru 2019 yang dilakukan Polres Tuban, yang akan digelar serentak selama 14 hari, terhitung mulai hari ini 29 April-12 Mei 2019 mendatang.

Waka Polres Tuban, Kompol Teguh Priyo Warsono, saat dikonfirmasi usai gelar pasukan di Lapangan Mako Polres Tuban mengatakan, tujuh prioritas pelanggaran tersebut yakni, tidak menggunakan Helm bersandar Indonesia (SNI), tidak menggunakan sabuk pengaman, kemudian kalau mabuk dilarang mengemudi.

Selanjutnya, tidak melebihi batas kecepatan yang telah ditentukan, melawan arus, mengunakan Hand Phone saat berkendara dan mencegah anak di bawah umur mengendarai kendaraan.

Adapun tujuan dilakukan operasi ini, kata Teguh untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dan disiplin masyarakat dalam berlalu lintas.

“Tujuan akhirnya adalah terciptanya keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran berlalu lintas,” kata Waka Polres kepada Awa media, Senin (29/4/2019).

Selain itu, operasi ini juga sebagai persiapan menjelang Operasi Ketupat Semeru yang rutin digelar ketika Ramadan.

Selama operasi digelar, petugas  akan melakukan tiga tindakan yang bersifat Preemtif, Preventif dan Represive. Upaya Preemtif, yakni upaya-upaya awal yang dilakukan oleh pihak kepolisian dalam mencegah terjadinya kecelakaan lalu lintas. Dengan cara mensosialisasikan, pentingnya mematuhi aturan berlalu lintas kepada masyarakat.

“Kegiatan seperti pendidikan masyarakat lalu lintas, kemudian kampanye berlalu lintas dan sosialisasi berlalu lintas. Kurang lebih 60 persen kegiatan itu yang akan kita laksanakan,” bebernya.

Selain itu, juga memberikan edukasi kepada masyarakat agar bisa menjadikan keselamatan sebuah kebutuhan bagi warga, karena sudah diketahui kalau angka kecelakaan di Tuban termasuk yang tertinggi di Jawa Timur.

“Setelah dievaluasi dalam waktu tertentu, kebanyakan yang terlibat kecelakaan di dominasi umur produktif, seperti pelajar, mahasiswa dan pekerja,” tambahnya. (Dur/Rul)

/