Pasar Burung “480 Juta” Ditinggal Pedagang, Disperpar Tak Tahu

360

kabartuban.com – Kondisi pasar burung yang dibangun oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban guna merelokasi para pedagang burung yang berjualan di selatan Pasar Baru Tuban nyaris mangkrak. Lokasi pasar burung yang menjadi satu dengan Pasar Hewan di Jalan HOS Cokroaminoto itu sudah ditinggalkan oleh sebagian besar pedagang sejak satu bulan terakhir.

Pedagang burung memilih untuk kembali ke lokasi lama yakni belakang Pasar Baru Tuban dengan alasan tempat yang disediakan oleh pemerintah tidak strategis. Lokasinya yang jauh dari keramaian juga membuat para penghobi burung malas untuk berkunjung.

“Kalau tidak salah hanya ada dua pedagang burung yang bertahan disana,” terang Pak Mad, salah satu pedagang yang memilih untuk kembali ke tempat lama, belakang Pasar Baru Tuban.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Perekonomian dan Pariwisata (Disperpar) Kabupaten Tuban, Farid Achmadi mengaku tidak mengetahui jika pasar tersebut sudah ditinggalkan oleh pedagang yang sudah direlokasi dari belakang Pasar Baru Tuban.

Menurut Farid, ia tidak tahu sama sekali dan belum mendapatkan laporan dari stafnya perihal tersebut. Bahkan kata Farid, ia baru mengetahui kabar tersebut saat dikonfirmasi oleh rekan media. “Saya malah baru tahu dari teman-teman,” kata Farid saat dikonfirmasi usai mengikuti Paripurna di Gedung DPRD Tuban.

Farid menambahkan, pihaknya akan segera meninjau lokasi dan mencari tahu penyebab para pedagang burung yang sudah direlokasi kembali ke tempat lama di belakang Pasar Baru Tuban. “Nanti kami akan kesana, cek lokasi dan mencari solusinya,” jelasnya.

Untuk diketahui, pembangunan pasar burung untuk para pedagang burung yang direlokasi dari belakang Pasar Baru Tuban itu menelan biaya hingga Rp 480 juta. Namun, pasar yang dibangun menggunakan dana APBD tersebut nyaris tak berfungi setelah para pedagang burung enggan menempati. (lk/har)

/