kabartuban.com – Penyebaran Covid-19 di Jawa Timur berdampak pada sektor sosial ekonimi di Kabupaten Tuban. Hal ini menyusul himbauan Pemerintah kepada masyarakat untuk melaksanakan jaga jarak kontak fisik (physical distancing), dan juga ditutupnya sejumlah lokasi yang menjadi pusaran ekonomi masyarakat kecil.
Menyikapi hal tersebut, Pemerintah Kabupaten Tuban akan segera melakukan langkah kongkrit untuk meringankan beban masyarakat akibat melemahnya putaran ekonomi di Kabupten Tuban, akibat dampak langkah penyegahan penyebaran Virus Corona di Jawa Timur.
Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Tuban, Agus Wijaya mengatakan, untuk menyikapi dampak sosial ekonomi masyarakat Tuban akibat langkah pencegahan Covid-19 di Jawa Timur, Pemkab Tuban akan segera menggelar Pasar Murah untuk pedagang kecil yang terdampak langsung.
“Kami akan mengadakan pasar murah itu dalam tiga tahap. Tahap pertama di awal bulan april besok, tahap kedua menjelang atau awal bulan puasa, dan tahap ketiga menjelang lebaran,” terang Agus.
Menurutnya, Pasar Murah itu akan dilaksanakan di wilayah Tuban dan sekitarnya, serta seluruh wilayah Kecamatan di Kabupaten Tuban. Dengan hal ini, diharapkan dapat meringankan beban hidup masyarakat Tuban di tengah situasi darurat wabah corona ini.
Sementara itu, salah satu pemerhati sosial di Tuban, Mirza Ali Manshur mengatakan, pemberlakuan physical distancing bisa sampai akhir Mei seiring penetapan status darurat oleh pemerintah. Artinya pelambatan kegiatan ekonomi akan berdampak kepada tidak adanya penghasilan bagi rakyat kecil selama itu pula.
“Analisa saya, sebulan lagi di Bulan Ramadhan masyarakat dalam keadaan yang sulit, terutama masyarakat kurang mampu, ini harus kita pikirkan bersama,” kata Mirza yang saat ini menjabat sebagai Ketua KONI Tuban dan juga mengabdi sebagai Bendahara Umum Pengurus Cabang Nahdlatul ‘Ulama. (im/dil)