Manfaatkan Panas Buang, SG Hemat Listrik 120 Miliar/Tahun

672

kabartuban.com – Proyek pembangkit listrik tenaga panas buang atau waste heat recovery power Generation (WHRPG) yang dibangun di pabrik Semen PT Semen Gresik, KSO Semen Indonesia, sejak tahun 2014 bekerjasama dengan pemerintahan Jepang memasuki tahap akhir dan mulai disosialisasikan kepada sejumlah stakeholder, Rabu (16/8/2017).

Direktur Enginering dan Project PT Semen Indonesia, Aunur Rosyidi mengatakan, pembangkit listrik memanfaatkan panas buang pabrik Tuban I- IV dengan kapasitas 28 MW itu selain bisa mengurangi emisi gas rumah kaca hingga 122.000 ton CO2, juga mampu menghemat konsumsi listrik dari PLN sebesar 152 Juta KWH pertahun atau dapat menghemat biaya listrik mencapai Rp 120 miliar per tahunnya.

“Listrik yang dihasilkan dari pembangkit ini setara dengan sepertiga konsumsi empat pabrik Tuban yang mencapai 140 MW. Besarnya energi listrik yang dihasilkan mampu memberi nilai efisiensi yang cukup besar,” kata Aunur Rosyidi, saat memberikan keterangan Pers kepada sejumlah media yang hadir di aula lantai 7 kantor Pabrik Semen Gresik, Tuban (16/8/2017).

Aunur juga menjelaskan, proyek dengan nilai Investasi Rp630 Miliar itu, merupakan proyek pertama kali yang dilakukan perusahaan dalam satu area. Dengan teknologi tersebut, Seluruh panas buang pabrik akan dimanfaatkan sebagai sumber tenaga listrik untuk keperluan konsumsi listrik pabrik.

“Sebelumnya teknologi ini sudah ada di pabrik Indarung Padang dengan kapasitas 8,5 MW dan telah beroperasi sejak tahun 2011,” teranga Aunur.

Dengan teknologi ini, perusahaan milik negara ini membuktikan yang dimiliki Semen Indonesia merupakan pabrik yang ramah lingkungan. Hal tersebut bisa dilihat dengan pengurangan emisi gas buang pada semua operasional pabrik.

“Kedepan perusahaan akan terus membangun pembangkit listrik sendiri. Hal itu sesuai strategi perusahan yakni “Manage Energy Security” sebagai salah satu aspek yang harus dikelola dengan baik,” tambahnya.

Sementara Edwin Manangsang, Asisten Deputi Bidang Kerjasama Mulitilateral dan Pembiayaan dari Kementrian Koordinasi Bidang Perekonomian mengatakan, pembangunan WHRPG itu sebagian dibiayai oleh Pemerintah Jepang melalui skema Joint Crediting Mechanism (JCM) yang merupakan kerja sama bilateral antara Pemerintah Jepang dan Pemerintah Indonesia untuk melakukan kegiatan pertumbuhan rendah karbon.

“Proyek di PT Semen Indonesia adalah kerjasama bilateral antara Pemerintah Jepang dan Pemerintah Indonesia yang telah dirancang sejak tiga setengah tahun yang lalu,” terang Edwin Manangsang.

Ditempat yang sama, Kepala Sekretariat JCM Indonesia Dicky Edwin Hindarto mengatakan, ada 29 proyek JCM yang telah dan sedang diimplementasikan di Indonesia. Proyek pembangkit lintrik gas buang, di PT. Semen Indonesia ini selanjutnya bisa menjadi acuan bagi mitigasi perubahan iklim di Indonesia.

“Kegiatan ini harus direplikasi sehingga peran pelaku non pemerintah meningkat untuk pencapaian target pengurangan emisi nasional,” katanya.

Ditargetkan penerapan teknologi panas buang itu sudah dapat dioperasikan atau diterapkan pada Oktober tahun ini, sebagai penghematan pasokan listrik kebutuhan pabrik. (Adv/Luk)

/