kabartuban.com — Kontingen Jawa Timur kembali menorehkan prestasi gemilang di ajang Pekan Paralympic Nasional (Peparnas) XVII Solo 2024. Kali ini, medali perak berhasil diraih oleh cabang Para Catur beregu putra tuna netra kategori B2/B3 yang diperkuat oleh Qosim Nur Shihha, atlet asal Tuban dan Sugeng Priyono dari Lamongan, Rabu (09/10/2024).
Pertandingan yang digelar di Lor In D’Wangsa Solo kali ini berlangsung dengan sengit. Qosim dan Sugeng berhadapan dengan tim-tim tangguh dari berbagai provinsi. Meski harus puas dengan posisi kedua, keduanya menunjukkan strategi permainan yang solid dan cerdas. Qosim yang dikenal sebagai pemain tangguh menyatakan bahwa pencapaian ini menjadi pengalaman berharga dan motivasi untuk lebih baik di masa depan.
“Kami menghadapi lawan-lawan yang sangat kuat, tetapi kami tetap fokus. Ini adalah pengalaman yang sangat berarti dan kami akan berusaha untuk meraih emas di kesempatan berikutnya,” ungkap Qosim.
Atas pencapaian Qosim dan Sugeng ini, Ketua National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) Jawa Timur mengapresiasi keduanya dan menilai bahwa medali perak ini merupakan hasil kerja keras dan dedikasi yang luar biasa.
“Medali perak ini sangat bermakna bagi kami. Ini menunjukkan bahwa atlet disabilitas Jawa Timur mampu bersaing di tingkat nasional dan meraih prestasi yang membanggakan,” ujarnya.
Dengan ini NPCI akan terus memberikan dukungan penuh kepada seluruh atlet, termasuk Qosim dan Sugeng dengan harapan dapat mengantarkan mereka pada prestasi yang lebih tinggi di masa depan.
Prestasi ini tentu juga disambut hangat oleh masyarakat Tuban. Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Tuban, Muhammad Emawan Putra menyampaikan apresiasi yang tinggi atas perjuangan Qosim.
“Pencapaian ini membuktikan bahwa atlet disabilitas dari Tuban seperti Qosim mampu bersaing di level nasional. Ini menjadi kebanggaan bagi kami Dan semoga menginspirasi atlet-atlet lain,” ucap Emawan.
Perlu diketahui, kategori tuna netra B2/B3 dalam Catur diperuntukkan bagi atlet dengan keterbatasan penglihatan, tetapi masih memiliki kemampuan mengenali papan catur dan tidaknya melalui sentuhan.
Berkat semangat para atlet, pendukung hingga keluarga, keberhasilan ini menjadi salah satu pencapaian besar bagi Jawa Timur di Peparnas XVII Solo 2024 dan juga memberikan dorongan moral bagi seluruh kontingen Jawa Timur yang masih bertanding di berbagai cabang olahraga. Dengan ini dukungan dari berbagai pihak diharapkan dapat membantu memperkuat posisi Jawa Timur di klasemen perolehan medali.
Berkat perolehan medali perak ini, kontingen Jawa Timur semakin optimis menghadapi sisa pertandingan di Peparnas XVII Solo 2024 serta memperkuat tekad untuk menambah prestasi dan mengharumkan nama provinsi di kancah nasional. (fah/za)