kabartuban.com – Baru genap sebulan menjalankan pembelajaran tatap muka (PTM) penuh, Smansa (sebutan akrab SMAN 1 Tuban) kembali memberlakukan pembelajaran daring
Puluhan siswa SMAN 1 Tuban kelas XII dinyatakan positif Covid-19, hal ini diketahui pada Kamis (10/02/2022) dan sejak saat itu kegiatan PTM di SMAN 1 Tuban langsung dihentikan.
Terpaparnya puluhan siswa tersebut bermula pada Senin (08/02/2022). Saat itu banyak siswa dari kelas XII IPA 8 dan XII IPS 1 yang sakit secara missal. Selanjutnya siswa dari kedua kelas yang bersebelahan itu bergantian izin sakit, keluhannya pun sama yakni batuk, pilek, demam, dan radang tenggorokan . Namun, beberapa siswa yang sakit dengan gejala ringan masih tetap masuk.
Adanya laporan dari pihak sekolah, Rabu (09/02/2022), tim Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Tuban langsung turun ke sekolah di Jalan WR Supratman 2 tersebut.
Setelah itu, siswa dari dua kelas yang terindikasi terpapar covid tersebut langsung menjalani swab secara masal di aula sekolah setempat. Termasuk beberapa guru yang pernah mengajar di kedua kelas itu.
Ditemukan sekitar 20 siswa dinyatakan positif Covid-19. Selanjutnya, Dinkes memberikan rekomendasi kepada Kepala SMAN 1 Tuban, Suparlin untuk mengehentikan kegiatan PTM. Sehingga, proses pembelajaran harus dilakukan secara daring. Rekomendasi tersebut berlaku selama dua pekan sejak 10 Februari.
Isi dari surat rekomendasi yang ditandatangani Kepala Dinkes P2KB Tuban Bambang Priyo Utomo tersebut meliputi penghentian sementara PTM selama 14 hari—tercatat sejak hasil swab keluar, kemudian melakukan pembersihan dan penyemprotan disinfektan ke semua lingkungan sekolah, serta menjalankan testing, tracing, dan tretment (3T) kepada yang pernah kontak erat.
Dalam surat rekomendasi tersebut, Bambang juga menjelaskan, berdasarkan tracing Puskesmas Kebonsari, positivity rate SMAN 1 Tuban di atas 5 persen. Perlu diketahui, jumlah total siswa SMAN 1 Tuban sekitar seribu. Jika positivity rate mencapai 5 persen, itu berarti yang berisiko terpapar dari kasus tersebut sekitar 50 orang. Sementara belum terkonfirmasi jumlah pasti berapa siswa yang terpapar. Selain dikirim ke pihak sekolah, surat rekomendasi juga dikirim kepada Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Bojonegoro–Tuban.
Waka Humas SMAN 1 Tuban Dewi Insani kepada Jawa Pos Radar Tuban membenarkan ada siswanya yang terpapar Covid-19. Namun, pihaknya mengaku belum tahu jumlah pasti berapa siswa yang terpapar. Hanya, berdasarkan rekomendasi Dinkes P2KB Tuban, pembelajaran tatap muka di SMAN 1 Tuban sementara ditiadakan. Sebagai gantinya, dilakukan pembelajaran jarak jauh atau daring.
‘’Sejak 10 Februari hingga dua pekan ke depan, semua pembelajaran dilakukan daring,’’ tutur dia.
Pendidik asal Perumahan Tasikmadu, Kecamatan Palang itu mengatakan, PTM di Smansa sudah dilakukan full 100 persen sejak sebulan terakhir. Menurut dia, pembelajaran yang sudah dilakukan penuh itu berdasarkan rekomendasi dari tim satgas kecamatan dan izin dari cabang dinas (cabdin).
Dia juga memastikan pembelajaran di Smansa sudah sesuai protokol kesehatan (prokes). Termasuk syarat vaksinasi, menurutnya, semua guru sudah mengikuti vaksinasi booster atau dosis ketiga.
Terkait adanya siswa yang terpapar, menurut Dewi, adalah musibah yang tak bisa dihindari. Dia menjelaskan, setelah PTM kembali dibuka, sekolah akan menyesuaikan dengan kembali membuka PTM 50 persen kuota, sesuai dengan rekomendasi dari tim satgas.
‘’Alhamdulillah, semua gurunya yang mengajar dinyatakan negatif,’’ lanjutnya. (hin/dil)