Berkembang Cerita di Masyarakat, Barat Ketigo Mulai Banyak Dikunjungi

kabartuban.com – Melihat makam panjang yang berukuran tiga kali lipat dari makam pada umumnya, dengan panjang 4 meter yang terletak di Desa Prunggahan Wetan, Kecamatan Semanding, Kabupaten Tuban, diyakini oleh masyarakat setempat sebagai makam petilasan Patih Barat Ketigo, atau yang sering dikenal dengan Patih Gajah Mada.

Cerita yang berkembang di masyarakat, makam panjang atau yang sering disebut Mbah Panjang tak lain adalah Barat Ketigo, nama samaran Gajah Mada ketika mengemban mandat dari Prabu Hayam Wuruk untuk menjajal kesaktian Syekh Asy’ari atau Sunan Bejagung yang telah mengalahkan pasukan bergajah kiriman, yang disabdo menjadi batu atau watu gajah.

Dari penelusuran kabartuban.com menyebutkan, makam tersebut terletak di bawah pohon randu alas besar, dengan diameter dua rengkuhan tangan dewasa tersebut persis berada di paling pinggir barat komplek makam umum Islam  desa bejagung kidul. Pada malam – malam tertentu, terutama malam jum’at pahing beberapa orang mengunjunginya  untuk berziarah secara khusus.

“Tugas Gajah Mada tak lain untuk menindaklanjuti kegagalan pasukan bergajah yang membujuk Pangeran Penghulu atau Pangeran Sudimoro agar berhenti ‘ngelmu’ agama ke Syekh Asy’ari dan segera kembali ke kerajaan,” terang Hari Winarko, selaku Kepala Desa Prungaha Wetan, kepada kabartuban.com, Sabtu (13/8/2016).

Heri melanjutkan, saat patih Gajah Mada diutus Raja Majapahit untuk mencari “Sisik Bang Bader Bang Kecono” guna kepentingan sang raja, sampailah di pantai Tuban dan sempat bertemu Sunan Bejagung. Dalam pertemuan tersebut keduanya sempat mengadu kesaktian, namun sang Patih Gajah Mada kalah sakti dan merasa terheran – heran, karena pada saat itu konon sang Patih Gajah Mada adalah orang paling sakti di Nusantara yang mustahil dapat dikalahkan oleh sosok sederhana

“Dalam beberapa kali adu kesaktian, Barat Ketigo dikalahkan dan akhirnya harus mengakui ketinggian ilmu Syekh Asy’ari. Akhirnya, ia memilih tinggal untuk berguru, sampai akhir hayatnya,” pungkasnya.

Menurutnya, Cerita tersebut dikuatkan situs Watu Gajah yang letaknya tak jauh dari makam  Barat Ketigo. Selain itu juga ditemukan Watu Boyo (batu besar menyerupai buaya) di sisi selatan makam tersebut, yang diduga sebagai godho atau senjata berupa pentungan milik Barat Ketigo.

Makam Pangeran Penghulu atau Pangeran Sudimoro dan Syekh Asy’ari juga terdapat di Desa Bejagung, desa yang ada di sisi utara makam Barat Ketigo.

Diketahui, makam  Mbah Panjang berada sekitar 200 meter di belakang kantor Kecamatan Semanding, Tuban dan saat ini sudah direnovasi demi memudahkan peziarah yang banyak berdatangan seiring kian sohornya nama Barat Ketigo atau Gajah Mada dibandingkan nama Mbah Panjang, yang lebih dulu dikenal. (har/alf)

Populer Minggu Ini

Momen Unik Kenaikan Pangkat 62 Anggota Polres Tuban Disambut Siraman Air Damkar

kabartuban.com – Momen haru dan penuh suka cita mewarnai...

Gelombang Tinggi, Ratusan Nelayan Karangsari Hentikan Aktivitas Melaut

kabartuban.com – Ratusan nelayan di Kelurahan Karangsari, Kecamatan Tuban,...

Setelah Kabel, Kini Satu Tiang PJU Sepanjang 7 Meter Digondol Maling

kabartuban.com – Aksi pencurian fasilitas umum kembali terjadi di...

Pernikahan Dini di Tuban Meledak, Akademisi Soroti Peran Orang Tua yang Minim Komunikasi

kabartuban.com – Lonjakan tajam kasus dispensasi nikah di Kabupaten...

Diduga Mabuk Toak, Truk Trailer Tabrak Truk Tangki dan Timpa Rumah Warga di Tuban

kabartuban.com – Kecelakaan lalu lintas terjadi di ruas Jalan...
spot_img

Artikel Terkait