kabartuban.com – Pembukaan fakultas kedokteran (FK) di perguruan tinggi di Indonesia akan mulai dibatasi. Kebijakan tersebut disampaikan oleh Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Mendiktisaintek) RI, Satryo Soemantri Brodjonegoro, Senin (13/01/2025).
“Kalau mau membuka FK itu kami sementara batasi dulu,” ucapnya di kantor BKKBN, dilansir dari TEMPO.CO.
Meski ia membenarkan bahwa saat ini Indonesia masih kekurangan tenaga dokter, menambahkan pembangunan fakultas kedokteran bukanlah solusi yang tepat bagi permasalahan tersebut.
“Kan butuhnya dokter, bukan butuhnya FK,” jelasnya.
Di sisi lain, Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) RI, Dante Saksono Harbuwono pada kesempatan yang berbeda menyebutkan setidaknya Indonesia masih kekurangan 120 ribu dokter umum jika dilihat dari rasio ideal yang diharapkan menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yaitu satu dokter untuk 1 ribu penduduk karena hingga saat ini jumlah dokter umum yang ada di Indonesia hanya berkisar 150 ribu orang.
“Sedangkan saat ini pendidikan dokter umum yang diproduksi oleh fakultas kedokteran di Indonesia, satu tahun rata-rata hanya menghasilkan 12 ribu orang,” papar Dante, Selasa (17/09/2024) dilansir dari ANTARA News.
Dengan ini, alternatif kebijakan yang bisa dilakukan yaitu menambahkan kuota penerimaan mahasiswa dari fakultas-fakultas kedokteran yang sudah ada.
“Kalau butuh dokter ya minta kampus yang ada tambah kuota (mahasiswa) saja,” ucapnya. (za)