Darurat Covid, Pedagang Area Wisata Pantai Kelapa Tuban Terjepit

61
Situasi Pantai Kelapa saat Penetapan PPKM

kabartuban.com – Tuban tidak hanya dikenal dengan bumi wali nya, namun banyak wisata yang dapat dijadikan tempat berlibur akhir pekan bersama keluarga. Salah satunya Pantai Kelapa yang berada di Dusun Kepoh, Desa Panyuran, Kecamatan Palang Kabupaten Tuban . Namun dalam situasi melonjaknya wabah corona saat ini, darurat Covid membuat para pedagang di area wisata terjepit.

Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat yang diterapkan saat ini memberikan dampak yang semakin buruk untuk wisata, hal itu sangat dirasakan oleh para pedagang khususnya yang berada di area Pantai Kelapa Tuban.

Menindaklanjuti kebijakan PPKM Darurat di Kabupaten Tuban, seluruh wisata di Kabupaten Tuban ditutup, salah satunya adalah tempat wisata Pantai Kelapa. PPKM Darurat ini akan berlangsung selama 18 hari, yaitu mulai dari tanggal 03 Juli sampai dengan 20 Juli 2021.
Salah satu pedagang yang berada di area Pantai Kelapa mengaku pemberitahuan PPKM Darurat ini baru diketahuinya tadi malam, berupa surat pemberitahuan.

“Semalam baru dapat surat langsung dari pemerintah lewat Ketua Paguyuban Pantai Kelapa, jadi tadi malam ada pemberitahuan bahwa hari ini mulai ditutup sampai tanggal 20 Juli,” ucap Ida, salah satu pemilik warung, Sabtu (03/07/2021)
Berdasarkan pemantauan kabartuban.com di lokasi wisata, terlihat semua warung di sekitar Pantai Kelapa sudah ditutup rapat. Namun ada juga beberapa Pedagang yang baru bersiap-siap untuk menutup dagangannya .

Melihat situasi seperti ini ida sanggat menyayangkan, bagaimana tidak stok bahan makanan dan kelapa mudanya sangat banyak, dan sudah berharap bahwa pada bulan ini adalah bulan ramai pengunjung di masa anak-anak libur sekolah.

“Sebenernya saya eman mbak, sudah nyetok banyak kelapa sama makanan eh malah ditutup. Iya kalau ditutupnya hanya sampai tanggal 20 Juli, kalau berkepanjangan kan kasaihan kami juga. Seperti pada tahun lalu, yang katanya hanya 14 hari, tapi malah sampai 4 bulan,” imbuhnya. (nat/hin)

/