kabartuban.com – Sebanyak delapan sekolah di Kabupaten Tuban berhasil meraih Penghargaan Adiwiyata Provinsi 2024 yang diserahkan dalam sebuah upacara di Gedung Graha Wisata, Surabaya, pada Selasa 10 September 2024. Penghargaan ini diberikan sebagai bentuk apresiasi atas komitmen sekolah-sekolah tersebut dalam menjaga dan melestarikan lingkungan.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Perhubungan (DLHP) Tuban, Bambang Irawan, menyatakan bahwa penghargaan ini merupakan bukti nyata dari keberhasilan sekolah-sekolah di Tuban dalam menciptakan lingkungan yang asri dan ramah lingkungan. Keberhasilan delapan sekolah ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah lain untuk ikut berpartisipasi aktif dalam program pelestarian lingkungan di sekolah masing-masing.
“Kami berharap penghargaan ini tidak hanya menjadi motivasi bagi sekolah-sekolah penerima penghargaan, tetapi juga bagi seluruh warga Kabupaten Tuban untuk terus menjaga lingkungan yang lebih baik,” ujar Bambang Irawan, pada Jumat (13/09/2024).
Sekolah-sekolah yang menerima penghargaan Adiwiyata antara lain SDN Beji 1 dan SDN Socorejo di Kecamatan Jenu, SDN Penambangan 1 dan SDN Prunggahan 1 di Kecamatan Semanding, SDN Plumpang 3 di Kecamatan Plumpang, SDN Sambonggede 1 di Kecamatan Merakurak, SDN Prambontergayang 1 di Kecamatan Soko, serta SMPN 2 Semanding di Kecamatan Semanding. Semua sekolah tersebut berhasil memenuhi kriteria program Adiwiyata, seperti pengelolaan sampah, pengembangan ruang hijau, serta keterlibatan siswa dalam menjaga keberlanjutan lingkungan.
Selain penghargaan Adiwiyata, DLHP Tuban juga mengumumkan keberhasilan beberapa wilayah di Kabupaten Tuban yang meraih penghargaan dalam Program Kampung Iklim (ProKlim) Kategori Utama. Penghargaan tersebut diserahkan pada acara yang sama dan diberikan kepada Dusun Pereng di Desa Purworejo, Kecamatan Jenu; Dusun Boro di Desa Banjararum, Kecamatan Rengel; RW 6 di Kelurahan Kebonsari; dan RW 4 di Kelurahan Latsari, Kecamatan Tuban. Mereka menerima Penghargaan ProKlim Kategori Utama Sertifikat Nasional yang ditandatangani oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, Prof. Dr. Ir. Siti Nurbaya, M.Sc.
ProKlim, atau Program Kampung Iklim, merupakan program nasional yang dikembangkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk meningkatkan kesadaran serta tindakan masyarakat terkait perubahan iklim di tingkat lokal. Penilaian ProKlim mencakup tiga aspek utama, yaitu kelembagaan, mitigasi, dan adaptasi, yang diwujudkan melalui inovasi pelestarian lingkungan.
“Dengan pencapaian ini, kami berharap dapat terus memotivasi masyarakat untuk berperan aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan, baik di sekolah maupun di lingkungan sekitar,” pungkas Bambang Irawan. (fah/zum)
