DPRD Meminta Pemerintah Perangi Buta Aksara

393

kabartuban.com – Wakil Ketua Komisi C DPRD Tuban, Tri Astuti meminta pemerintah untuk aktif memerangi buta aksara di Kabupaten Tuban. Hal ini berkenaan dengan masih banyaknya angka buta aksara di Kabupaten Tuban. Setidaknya, sesuai data dari Disdikpora Tuban masih ada sekitar 15.000 penduduk buta aksara di Tuban, bahkan Kabupaten Tuban menjadi satu dari sepuluh Kabupaten di Jawa Timur dengan kasus buta aksara tinggi.

“Dibandingkan dengan penduduk Tuban yang jumlahnya satujutaan 15.000 memang sedikit, namun sedikit apapun buta aksara harus diperangi,” ujar Astuti, Sabtu (22/01).

Menurut Astuti, Dinas Pendidikan harus mempunyai target dari jumlah buta aksara yang ada, dan juga harus mempunyai program jelas untuk pemberantasan program buta aksara tersebut. Selain itu, Astuti juga menjelaskan bahwa pemberantasan buta aksara adalah program utama dalam Komisi C DPRD Tuban yang membidangi pendidikan. Sehingga, Komisi C DPRD Tuban akan terus berharap dan mendorong Dinas Pendidikan untuk mengentaskan buta aksara di Kabupaten Tuban.

Dirinya juga menambahkan, bahwa banyak faktor yang menyebabkan tingginya angka buta aksara di Tuban, selain karena kesadaran pendidikan ternyata faktor kemiskinan juga harus menjadi persoalan yang harus diselesaikan oleh pemerintah. Oleh sebab, tidak menutup kemungkinan banyak anak putus sekolah dikarenakan faktor biaya.

“Kemiskinan bisa menjadi salah satu faktor, keterbtasan biaya ini tidak menutup kemungkinan seseorang putus sekolah. Dan ternyata angka buta huruf  banyak ditemukan di daerah yang masih banyak ditemukan kemiskinan,” terang politisi dari partai Gerindra tersebut.

Lanjutnya, meski saat ini program sekolah gratis terus dilakukan mulai dari pusat  hingga daerah oleh pemerintah, biaya pendidikan penunjang lainnya yang tidak ditanggung pemerintah seperti seragam sekolah dan peralatan sekolah masih menjadi beban warga miskin.

Selanjutnya, Astuti juga berharap agar pemerintah melalui Dinas Pendidikan memperluas jaringan dan menambah anggaran untuk pengentasan buta aksara, dan juga menambah menambah program pengentasan buta aksara yang inovatif,  hingga melibatkan pihak lain seperti perusahaan maupun masyarakat lainya.

“Sebenarnya pengentasan buta aksara adalah tanggungjawab kita bersama, termasuk masyarakat, juga perusahaan yang ada di Tuban,” tambahnya. (im/riz)

 

/