kabartuban.com – Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sebagai partai “penguasa” di Kabupaten Tuban menurunkan punggawa – punggawa politik terbaiknya untuk membuat akar sosial politik di Tuban. Sejumlah Calon Anggota Legislatif (Caleg) berbagai wilayah untuk mendapatkan kursi di Gedung DPRD Tuban. Sejumlah Caleg dari generasi hijau itu diturunkan dengan dukungan penuh dari Parpol dan ormas Nahdlatul ‘Ulama.
Bahkan seorang Caleg yang awalnya tidak diunggulkan itu, kini melesat ke bawah meraup siampati masyakarakat dan menjelma sebagai “Kuda Hitam” Partai yang didirikan KH. Abdurrahman Wachid (Gus Dur) tersebut.
Di tengah persaingan politik yang cukup ketat, akademisi muda dari Kecamatan Kerek, Indartik, S.Psi, M.Psi menjadi “ancaman” caleg lain di Dapil I (Tuban – Merakurak – Kerek – Montong). Meskipun pada awalnya tidak diunggulkan, caleg dengan nomor urut paling bawah (11) ini terus merangsak masuk ke wilayah politiknya dan elektabilitasnya pun terus meningkat.
Kepada wartawan media ini, Indartik mengaku bahwa memang pada awal pencalonannya tidak diunggulkan untuk mendapatkan kursi. Namun dengan ketulusan dan kesederhanaan yang dipegang teguh olehnya, tanpa disadari popularitas dan elektabilitasnya meningkat dan terus meningkat dengan alami.
Ditanya tentang awal pemberangkatannya, Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Nahdlatul Ulama (STIKES NU) Tuban sekaligus Psikolog Rumah Sakit Nahdlatul Ulama (RS NU) Tuban ini mengatakan, “Pada awalnya memang karena adanya kebijakan peran serta terhadap perwkilan perempuan terhadap proses legislasi DPRD. Kemudian saya sendiri memang punya tekad ikut serta dalam perjuangan terhadap erlindungan perempuan dan anak,” tuturnya.
Tidak hanya itu, jebolan Universitas Negeri Semarang (S1) dan Universitas Airlangga Surabaya (S2) ini juga mengatakan bahwa dirinya ingin menguatkan pemberdayaan UKM
Di Tuban. “Masih perihatin dengan UKM mas, saya ingin secara langsung dapat meningkatkan pemberdayaan UKM dan juga pemberdayaan Petani dan nelayan. Karena sektor tersebut merupakan sendi ekonomi rakyat kecil yang harus terus diperjuangkan,” imbuhnya.
Sementara itu, dukungan terhadap Indartik terus mengalir. Tidak hanya dari keluarga, teman, rekan sejawat, dan masyarakat sekitar kediamannya, keberadaan Indartik sebagai kader muda PKB juga mendapatkan restu dari sejumlah tokoh masyarakat di wilayah Dapil I.
Di tengah menguatnya kompetisi di Dapil I, Indartik dengan nomor 11 nya seakan menjadi kuda hitam yang cukup diperhitungkan di Partai yang dipimpin Wakil Bupati Tuban Ir. H. Noor Nahar Husein.
Seorang tokoh masyarakat di Tuban yang sekaligus Ketua Satgas PKB, H. Sutrisno mengatakan, “Meskipun nomor urutnya paling bawah (11), tapi Indartik sangat cukup diperhitungkan dan layak mewakili PKB di DPRD. Dia perempuan dan kader muda yang cukup cerdas, PKB butuh kader perempuan seperti Indartik untuk duduk di gedung Dewan,” paparnya.
Berdasarkan pantauan kabartuban.com, dukungan terhadap perempuan kelahiran 25 November 1984 terus menguat. Sejumlah kalangan banyak berharap Indartik dapat menjadi wakil suara perempuan Tuban yang bisa diandalkan. (adv/im)