kabartuban.com – Masyarakat Gembul digegerkan ulah seorang warga setempat yang membawa Wanita Idaman Lain (WIL) di rumahnya di saat istrinya tidak ada di rumah. Diduga melakukan perbuatan asusila, warga kemudian beramai – ramai menggrebek perbuatan selingkuh tersebut, Jumat (18/12/2015) sore.
Pria ‘apes’ tersebut diketahui bernama Agus (27). Sedangkan, wanita selingkuhan yang dibawa ke rumahnya mengaku bernama Kholifah (21), warga asal Desa Kembangbilo, Kecamatan Tuban.
Peristiwa tak lazim tersebut berawal saat istri Agus, Erin pergi ke rumah orang tuanya yang masih berada dalam satu desa. Erin yang saat itu sedang dalam keadaan sakit, diantarkan oleh Agus ke rumah orang tuanya untuk dipijat ayahnya.
”Tadi pagi itu Erin diantarkan Agus ke rumah saya mau pijat, soalnya dia sedang sakit perut,” terang Warsimin, ayah dari Erin.
Menurut Warsimin, setelah mengantarkan istrinya, kemudian Agus tidak diketahui pergi kemana. Namun, pada waktu siang hari, ada salah satu warga tetangga dari Agus yang melihat bapak satu anak tersebut memboncengkan wanita yang bukan istrinya, dan dibawa ke rumahnya yang berada di dusun Gembul.
Selanjutnya, Erin segera pulang ke rumah dengan diantarkan oleh ayahnya. Dan ternyata benar dugaan warga dan kata hari yang terbesit dalam diri Erin, saat sampai di rumah, Agus sedang bersama wanita lain. Saat digrebek, Kholifah sedang berada di dalam kamar dan bersembunyi di bawah kolong ranjang.
”Saat Erin datang ke rumah wanita itu sembunyi di kolong tempat tidur, dan sempat tidak mau keluar. Tapi setelah saya bentak baru mau keluar,” ungkap Warsimin yang kesal dengan aksi nekat menantunya itu.
Kemudian keributan terjadi di rumah Agus dan Erin, hingga warga sekitar berdatangan dan membawa pasangan selingkuh tersebut ke rumah Ketua RT setempat. Warga yang merasa kesal dengan perbuatan Agus dan Kholifah, meminta supaya pasangan mesum itu diarak keliling kampung. Namun petugas kepolisian dari Polsek Semanding yang datang di lokasi kejadian langsung mengamankan pasangan selingkuh itu untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. (al/im)